Politik

PKS dan Demokrat Dihukum karena Ngaku Antikorupsi

JAKARTA-Pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan ada perbedaan realitas antara keinginan Partai Demokrat dalam 
memberantas korupsi. Di satu sisi mereka memberantas korupsi tetapi dalam realitasnya kader Partai Demokrat melakukan korupsi.
 
Sorotan dan hukuman masyarakat terhadap partai yang melakukan korupsi, menurut Burhan, sifatnya selektif. Hukuman yang keras dari publik terhadap Partai Demokrat dan PKS , menurutnya, disebabkan karena jualan politiknya mereka adalah  mengaku sebagai partai yang bersih. Tapi dalam praktiknya justru ada kadernya yang melakukan korupsi.  "Partai Demokrat membuat iklan 'Katakan Tidak pada Korupsi' beberapa waktu yang lalu," kata Burhanuddin, dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta Selatan, Sabtu (4/1).
 
Namun demikian, lanjutnya, tidak berarti hanya Partai Demokrat yang korupsi, karena terbukti partai-partai lain, seperti Partai Golkar dan PDI Perjuangan juga terbukti korupsi. "Hanya saja masyarakat tidak memberikan hukuman sebesar (hukuman) yang diberikan terhadap PKS maupun Demokrat," kata Burhanuddin.
 
Hukuman masyarakat yang tidak besar ke Partai Golkar dan PDI Perjuangan karena masyarakat tidak terlalu berharap besar terhadap dua partai ini dalam hal pemberantasan korupsi. "Mungkin kalau Golkar dan PDI Perjuangan (korupsi ) sudah dianggap biasa. Mungkin ya," kata Burhan berkelakar. (rep05)