Sosialita

Gubri Miris Wawasan Kebangsaaan Merosot

PEKANBARU - Penjabat Gubernur Riau H Djohermansyah Djohan mengaku sangat prihatin dengan merosotnya wawasan kebangsaan di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, kegiatan dialog kebangsaan sangat penting dilakukan untuk membangkita semangat itu kembali.

Hal itu ditegaskan Djohermansyah dalam pengarahannya pada acara Dialog Kebangsaan Pimpinan Lemhanas RI dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda se Provinsi Riau, Rabu (18/12/2013) di Auditorium Wan Ghalib, gedung Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru.

Djohermansyah mengatakan, agar semangat membela bangsa ini tidak luntur, maka melalui dialog-dialog yang diadakan Lemhanas, tentu akan sangat bermanfaat. "Ini perlu terus dilakukan, karena kaji itu jika tidak diulang, maka akan cepat hilang," kata Djohermansyah.

Djohermansyah menambahkan, kurangnya semangat kebangsaan ditengah masyarakat saat ini terutama diakibatkan pengaruh arus globalisasi yang begitu cepat, khusus di Provinsi Riau, yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Siangapura, pengaruh itu semakin cepat terjadi. Ditambah dengan pengaruh kemajuan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK).

Karena itulah melalui dialog ini kita harapkan akan mampu menguatkan lagi wawasan kita tentang kebangsaan, diharapkan ada pikiran-pikiran dari tokoh masyarakat, pemuda untuk menata kembali semangat kebangsaan kita sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945."Dalam Pancasila sila Keempat dinyatakan, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyarawaratan Perwakilan, ini yang salah satunya harus terus di pegang teguh masyarakat kita," pungkasnya.

Sementara Deputi Pemantapan nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas Laksamana Muda TNI Ir Leonardi SH MA, menyebut, Wawasan kebangsaan masih sangat penting untuk ditularkan ke masyarakat. Untuk itu, Lemhanas RI, intensif melakukan sosilisasi tersebut. Upaya membangkitkan kembali wawasan kebangsaan dilakukan karena kompleksitas permasalahan yang di alami oleh masyarakat.

"Maraknya problem sosial, ekonomi, sosial budaya dan politik dikahwatirkan bisa mengganggu ketahanan nasional. Sebenarnya nilai-nilai kebangsaan telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dulu. Namun, pengaruh budaya global telah mengakibatkan memudarnya nilai-nilai tersebut. Melalui sosialisasi ini kita ingatkan kembali soal wawasan kebangsaan," ujarnya.

Untuk menciptakan iklim kondusif di tengah masyarakat, ia mengharapkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama bersatu dan menjunjung kebersamaan. "Kita harapkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya,"harapnta. Sementara narasumber  dalam acara ini disamping Leonardi, juga Asisten Bidang Pemerintahan Setda Riau A Latif SH,  Ali Asar dari Universitas Lancang Kuning Riau dan Munziri Ali dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. (rep1)