Fokus Rohil

Berantas Narkoba, BNK-Rutan Bagansiapiapi Teken MoU

Wabup Rohil H Suyatno memberikan bantuan alat sholat kepada penghuni Rutan Bagansiapiapi disela MoU pencegahan narkorba. (rep1)

BAGANSIAPIAPI - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Rokan Hilir dan Rumah Tahanan (Rutan) Bagansiapiapi menandatangani memorandum of understanding (MoU) pencegahan hingga pemberantasan Narkoba. Pasalnya, penghuni Rutan tak tertutup kemungkinan terlibat pengunaan barang haram yang disusupkan oleh pengunjung.

"Kita lihat, masalah Narkoba itu nampaknya tidak pernah habis-habisnya. Setiap saat selalu saja ditemukan. Malahan, berita soal narkoba selalu ditemukan media massa yang melibatkan penguni Rutan dan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Untuk itu, pekan lalu kita sudah menandatangani MoU dengan pihak Rutan Bagansiapiapi dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan barang haram iti," ujar Ketua BNK Rohil, H Suyatno, Senin (16/12/2013).

Dengan penandatangan MoU tersebut, lanjut Suyatno, diharapkan dapat memberikan dampak positif. Terutama dalam upaya memerangi dan memberantas narkoba. "Yang terpenting, untuk memerangi dan memberantas narkoba harus dilakukan bersama-sama dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat," harapnya.

Kabupaten Rohil, lanjut Suyatno, termasuk daerah strategis bagi pelaku narkoba, karena memiliki jalur 'tikus' yang dapat dimanfaatkan untuk mobilitasi peredaran narkoba. "Rohil banyak pelabuhan 'tikus' yang tidak tertutup kemungkinan Narkoba masuk melalui sana. Dan, penandatangan MoU itu diharapkan dapat membawa dampak positif," kata Suyatno.

Selain itu, sambungnya, warga binaan di Rutan Bagansiapiapi yang tersandung kasus Narkoba dinilai cukup tinggi. "Bayangkan saja, informasi yang kita dapat dari Rutan Bagansiapiapi, tahanan narkoba jumlah warga mencapai 40 persen dari total keselurahan warga binaan sebanyak 628 orang. Itu kan sudah tergolong tinggi. Intinya, kita harus berantas dan perangi narkoba itu berama-sama," ajaknya.

Untuk itu, tambah Suyatno, diharapkan warga binaan yang ada di Rutan Bagansiapiapi dapat terus melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. "Saat bebas nanti, diharapkan warga binaan bisa langsung berkumpul di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Jadikan kesalahan atas perbuatan yang telah mengantar kita ke Rutan sebagai pelajaran berharga. Sehingga tertanam dihati tak mengulang perbuatan yang salah lagi," harap Suyatno yang juga Wakil Bupati Rokan Hilir. (rep1)