Fokus Rohil

Disbun Yakin Rohil Segera Punya PKS Mini

BAGANSIAPIAPI - Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Rohil optimis pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) berukuran mini bisa berdiri dan beroperasi di sejumlah daerah sentra produksi perkebunan kelapa sawit di Rohil. Pasalnya, dengan menggunakan dana sekitar Rp45 miliar dan ketersediaan bahan baku berupa buah sawit sekitar 30 ton secara kontinyu, sudah menjadi suatu modal kekuatan untuk mendirikan satu unit PKS mini tersebut.

"Ada beberapa pertimbangan kenapa pentingnya kita berusaha secara maksimal untuk menghadirkan PKS mini ini. Salah satu pertimbangannya adalah yakni menyangkut soal harga. Dimana, ada kecendrungan buah kelapa sawit yang dipanen dari kebun milik masyarakat apabila dijual kepada perusahaan PKS, selalu dengan harga miring atau rendah. Dengan harga yang rendah ini, jelas upaya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dari sektor perkebunan ini, bakal sulit dicapai," kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Rohil, H Mukhtar Lutvhie, Rabu (24/4).

Pertimbangan berikutnya, lanjut Mukhtar, yakni berkaitan dengan program pengentasan kemiskinan melalui sistim perkebunan rakyat. "Dengan harga jual yang cendrung miring ini, jelas sasaran utama kita dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat tidak dapat diwujudkan. Gilirannya, tidak tertutup kemungkinan, masalah kemiskinan terus terjadi. Guna menyalaraskan dua permasalahan itu baik menyangkut harga dan peningkatan ekonomi itu, diperlukan kehadiran PKS mini. Keberadaan PKS mini itu nantinya bisa membuat harga bersaing. Dengan adanya persaingan harga itu, maka jelas bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Langkah-langkah untuk mendirikan PKS itu, tambah Mukhtar, secara bertahap sudah mulai dilaksanakan. Salah satu diantaranya yakni membentuk Himpunan kerukukan Petani Perkebunan (HKP2). "Untuk diketahui, kita sudah mengukuhkan HKP2 di dua kecamatan yakni Kecamatan Bagan Sinembah dan Kecamatan Simpang Kanan. Target kita, semua daerah khususnya yang memiliki potensi di sektor perkebunan kelapa sawit itu, mempunyai HKP2. Baik dari kecamatan satu wadah HKP2 maupun gabungan dari beberapa kecamatan. Apabila sudah terbentuk secara interen, maka kita rencanakan dikukuhkan untuk tingkat kabupaten. Makanya saat ini, kita sedang melakukan inventarisir," bebernya dengan penuh harapan. kata Mukhtar.

Dengan terbentuk HKP2 di semua daerah di wilayah Kabupaten Rohil ini, lanjut Mukhtar, maka sudah memiliki kekuatan untuk melangkah ke agenda berikutnya. Salah satu diantaranya yakni membentuk koperasi. "Kalau sudah ada koperasi dan memiliki modal dasar yang cukup, maka bisa mengajukan pinjaman ke bank. Dengan begitu, kekuatan yang ada itu, maka PKS mini bisa didirikan. Makanya, kita optimis dengan terbentuknya HKP2 di semua kecamatan dan tergabung dalam wadah koperasi, PKS mini bisa berdiri," sebutnya.

Mukhtar menjelaskan, pihaknya dalam membentuk HKP2 termasuk koperasi hingga sampai berdirinya PKS ini, hanya bersifat sebagai media memfasilitasi saja. Kendati demikian, Disbun tetap memberikan andil. Diantaranya memberikan penyuluhan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat khususnya yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit.

Selain itu, memberikan bantuan yang diperlukan oleh masyarakat perkebunan khususnya yang tergabung dalam HKP2 ini. "Dengan melihat kegiatan yang ada ini dan masih terus dilakukan, mudah-mudahan apa yang telah ditargetkan itu bisa diwujudkan," katanya. (rep01/mtr)