Riau Raya

Rupiah Lemah, Mie Instan Naik Harga

ilustrasi/net
JAKARTA - Pecinta mi instan harus mempersiapkan uang lebih tahun depan karena produsen ancang-ancang menaikkan harga jual seiring pelemahan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). 
 
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sudah melakukan ancang-ancang menaikkan harga jual produknya terutama mie instan. Produsen Indomie, Supermi, Sarimi, dan beberapa merek lainnya itu memertimbangkan pelemahan Rupiah.
 
Corporate Secretary ICBP, Werianty Setiawan, mengatakan pihaknya sebenarnya sudah meningkatkan harga jual 5 sampai 10 persen sepanjang 2013 secara rata-rata terhadap seluruh produknya. "Tahun depan penyesuaian harga tentu kita lakukan. Tahun depan kenaikannya tergantung kondisi. Kalau harga bahan baku atau rupiah terus melemah, terpaksa naik lagi," ucapnya.
 
Belum dipastikan berapa persentase kenaikannya namun dimungkinkan sekitar 10 persen sampai 15 persen.
 
Saat ini mie instan masih menjadi contributor dominan terhadap penjualan bersih perseroan sekitar 68 persen. Angka ini, kata Werianty, akan diturunkan dengan cara memperbesar kontribusi dari produk lainnya supaya terjadi keseimbangan. "Inginnya dibalance 50:50 antara mie instan dengan non mie instan. Maka sejak 2008 kita masuk bisnis susu, minuman non alcohol, dan lainnya," terangnya.
 
Direktur ICBP Suaimi Suriady mengatakan belakangan ini pihaknya mulai produksi makanan berbasis tradisional seperti keripik tempe, singkong, dan lainnya. "Tahun depan juga akan masuk lagi karena pasarnya no limit. Selama main di consumer, apapun bisa jadi potensi," yakinnya. (cr01/isc)