Tiga Hari Dimangsa Buaya

Jasad Fitri Tanpa Tangan dan Kaki

KORBAN DITERKAM BUAYA - Jasad Firti (11) warga Kepenghuluan Bangko Mukti, Kecamatan Bangko Pusako, Kamis (21/11/2013) pukul 07.30 WIB ditemukan warga
JASAD Fitri (11), warga Kepenghuluan Bangko Mukti, Kecamatan Bangko Pusako yang dimangsa buaya, Selasa (19/11/2013) lalu akhirnya ditemukan, Kamis (21/11/2013) pukul 07.30 WIB oleh warga bernama Seran (48) sekitar 3 kilometer dari lokasi awal kejadian namun bukan di sungai Rokan saat korban dimangsa melainkan di Parit Basim (anak sungai). Ironisnya, tubuh korban ditemukan membusuk dalam kondisi tidak lengkap karena kedua tangan dan kaki hilang. 
 
Padahal, selama tiga hari warga dan Rabu (20/11/2013) aparat kepolisian yang sempat ketemu buaya dan menembaknya dengan tiga peluru belum membuahkan hasil. Karena, buaya ganas itu tak kunjung memuntahkan jasad Fitri meski sudah terluka dan kembali menyelam ke dasar sungai Rokan. 
 
Pagi itu, Seran yang menemukan awal jasad Fitri hanya kebetulan saat melintas anak parit karena bertepat air sungai Rokan sedang pasang sehingga sulit dilalui. Begitu melitasi parit dengan pompongnya, ia curiga mencium bau bangkai dan melihat sesosok aneh mengampung di air. Setelah mendekati bangkai itu, dan yakin kalau itu jasad Fitri, dirinya langsung menghubungi Datuk Penghulu Bangko Kiri, Nazwin. 
 
Mendapt informasi itu, Nazwin kemudian melanjutkan kabar itu kepada pihak keluarga dan Tim SAR Pekanbaru yang sudah menyusuri sungai dan anggota Polsek Bangko Pusako untuk melakukan evakuasi korban dengan menggunakan kapal karet ke rumah duka.
 
Tak lama sampai di rumah duka yang sudah dipenuhi penuhi warga, jasad korban kemudian dimandikan untuk dimakamkan. Sayang, pihak keluarga yang masih berduka (ayah dan ibu) korban belum mau berbicara karena sangat terpukul dengan kejadian naas yang menimpa anaknya. 
 
Menurut Rasyid, warga yang ikut mengevakuasi jasad Fitri, kondisi mayat sudah tidak utuh dengan posisi karena kedua tangan dan kaki hilang serta wajah terlihat gosong dan membengkak tanpa busana, dipenuhi liha bekas gigitan.
 
Sampai bertita ini diturunkan, belum diketahui keberadaan buaya yang memangsa korban selama tiga hari itu. Tetapi diyakini buaya itu juga ikut tewas karena tertembak peluru polisi dari Polsek Bangko, Rabu (20/11/2013) lalu. 
 
Kapolsek Bangko Pusako, AKP James Sibarani membenarkan penemuan jasad Fitri yang sudah dalam kondisi tidak lengkap itu. "Kita imbau masyarakat berhati-hati. Jika perlu jangan mandi di tangkahan sungai. Sebaiknya warga mandi dengan menggunakan timba apabila memanfaatkan air sungai Rokan," imbaunya. (rep1)