PT TPP Kondusif

Polisi Buru Provokator Bentrok Massa

RENGAT - Kondisi di sekitar areal PT Tunggal Perkasa Plantations (PT TPP) paska bentrok fisik massa, Senin (4/11/2013) lalu, antara warga dan karyawan perusahaan sudah kondusif. Meski begitu, polisi masih memburu provokator bentrok tersebut.
 
CDO PT TPP, Sukmayanto, mengatakan, sebanyak 300 kepala keluarga karyawan PT TPP yang sempat mengungsi akibat bentrok, sudah kembali ke perumahan. Mereka sudah melaksanakan aktifitas sebagaimana sebelumnya dalam kondisi aman.
 
Menurut Sukmayanto, anak-anak  karyawan PT TPP juga sudah melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Trauma yang dialami anak sekolah dan keluarga karyawan akibat bentrok secara perlahan mulai hilang.
 
“Kita berharap kondisi kondusif saat ini dapat terus terjaga sehingga aktivitas dapat berjalan dengan normal kembali. Tidak ada lagi muncul rasa cemas baik bagi karyawan maupun keluarga karyawan yang tinggal di perumahan karyawan maupun juga yang tinggal di desa sekitar perusahaan," harap Sukmayanto, Kamis (14/11/2013).
 
Sementara itu  tim Polres Inhu masih memburu beberapa oknum warga yang diduga menjadi pelaku pengrusakan sekaligus provokator pada aksi bentrok antara warga dengan karyawan PT Tunggal Perkasa Plantations (TPP) beberapa waktu lalu. Sampai saat ini, personil dari Polres Inhu dan Brimob Polda Riau masih berada di areal PT TPP untuk melakukan pengamanan, sampai keadaan benar-benar kondusif.
 
Kapolres Inhu, AKBP Aris Prasetyo Indaryanto mengungkapkan, oknum warga yang diburu tersebut sudah ditetapkan masuk dalam daftar pencaria orang (DPO). Mereka diyakini terlibat dalam aksi perusakan beberapa aset milik PT TPP, serta bertindak sebagai provokator hingga menimbulkan bentrok fisik.
 
“Jumlahnya banyak dan saat ini masih terus kita lakukan pengejaran. Sebab mereka diketahui sudah tidak ada di rumahnya,” jelasnya kepada sejumlah wartawan.
 
Dijelaskan Aris, sampai saat ini Polres Inhu masih menetapkan 8 tersangka perusakan terhadap perumahan karyawan dan kendaraan milik PT TPP.  Tersangka tersebut berasal dari oknum warga. “Jumlah tersangka tentu akan bertambah, jika para DPO tertangkap,” tegas Aris.
 
Saat ini, kata Aris, tim Polres Inhu dan Brimobda Riau masih tetap tetap melakukan pengamanan sampai para DPO tersebut tertangkap dan keadaan benar-benar kondusif. “Kita khawatir terjadi lagi aksi yang merugikan semua pihak,” tegasnya. (rep1)