Hari Kesaktian Pancasila

Suyatno Ajak Kenang Kejamnya PKI

 

BAGANSIAPIAPI - Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Suyatno bertindak sebagai inspektur upacara dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor Bupati Rohil Jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Selasa (1/10/2013).
 
Selain dihadiri Wabup H Suyatno, Ketua DPRD H Nasrudin Hasan juga tampak hadir bersama perwakilan dari Polres Rohil, Kajari Rohil Mhd Zaenudin, para asisten, staf ahli, kadis, kaban, kakan, para camat, seluruh pegawai di lingkungan Pemdakab Rohil serta para guru, para siswa  serta para tokoh masyarakat Rohil.
 
Dalam pidatonya, Wabup H Suyatno antara lain menyinggung bahwa peringatan hari Kesaktian Pancasila seperti sekarang mengingatkan seluruh bangsa Indonesia pada peristiwa pembrontakan G 30 S/PKI tahun 1965 di mana saat itu PKI berusaha  merobah Pancasila menjadi ideologi komunis. Peristiwa tersebut ditandai dengan terbunuhnya beberapa perwira tinggi TNI malalui upaya kudeta oleh PKI. Dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, usaha itu gagal. Maka dari tonggak sejarah ini setiap tanggal 1 Oktober selalu diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila.
 
Usai menjadi inspektur upacara, kepada wartawan, H Suyatno mengatakan, hari Kesaktian Pancasila ini sangat bermakna bagi bangsa Indonesia karena sejarah telah mengukir berbagai perjuangan dan pengorbanan bangsa. Perjalanan sejarah ini perlu diketahui oleh anak cucu bangsa terutama oleh para pelajar dan generasi muda bangsa.
 
"Kita harus mengetahui sejarah supaya kita jangan jadi korban sejarah. Kemudian harus mampu mengimplementasikannya serta memberitahukan kepada generasi penerus kita sehingga stabilitas yang telah terbangun dengan baik dapat berjalan sesuai dengan  harapan," pinta H Suyatno.
 
Makna peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah, bagaimana memperkokoh Pancasila sebagai sumber nilai jati diri bangsa dan sebagai fondasi sekaligus acuan dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera, bersama tiga pilar dan konsensus nasional yaitu UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. "Kita ketahui NKRI adalah harga mati," cetus Wabup.
 
Dalam era globalisasi cenderung yang menguat adalah nilai-nilai lintas batas antar bangsa baik secara geografis, demografis maupun psikografis. Dan sejarah mencatatnya hanya bangsa yang memiliki ideology yang kuat yang mampu  bertahan. "Oleh karena itu, kita harus bersyukur memiliki Pancasila yang membuat kita mampu menjaga jati diri bangsa," kata Wabup.
 
Kepribadian suatu bangsa, tuturnya. selain dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam bangsa itu sendiri, juga dipengaruhi bangsa lain, sebagai akibat interaksi dinamis. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah, bagaimana bangsa kita mampu mempertahankan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan konteks dan perkembangan zaman.  Ini penting, agar nilai-nilai Pancasila dapat ditumbuhkembangkan di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. 
 
Wabup berharap agar seluruh komponen masyarakat bersatu padu ,bahu membahu dalam melanjutkan pembangunan untuk membawa negara dan bangsa ini ke arah yang lebih baik. Dengan memanfaatkan segala potensi yang ada baik Sumber Daya Manusia maupun  dan sumber daya alamnya.  "Dalam hal ini, tokoh masyarakat, pemuda harus menjadi motor penggerak bagi keutuhan bangsa sebab hal ini akan menjadi sebuah nilai positif yang tercermin untuk generasi penerus selanjutnya," pungkas Wabup. (rep1)