Galatasaray vs Real Madrid

Ambisi Singa Tua

ISTANBUL - Galatasaray memiliki ambisi membalikkan defisit 3-0 saat menjamu Real Madrid pada leg kedua babak Perempatfinal Liga Champions, di Turk Telekom Arena, Istanbul, Rabu (10/4) dinihari WIB. Kubu Los Blancos pun super waspada. Selain itu, bintang kawakan seperti Didier Drogba dipastikan akan mengamuk seperti singa tua untuk mengobrak-abrik pertahanan Real Madrid.

Pada leg pertama, Galatasaray kalah 3-0 di kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu, pekan lalu. Meski demikian, 'Sang Singa' belumlah menyerah. Selain membalikkan defisit gol, anak asuh Fatih Terim ini juga memiliki keinginan lolos ke babak semifinal sekaligus menghentikan anak asuh Jose Mourinho mengejar gelar di Liga Champions.

Galatasaray memiliki modal yang cukup jelang leg kedua. Mereka memiliki penyerang yang kaya pengalaman dan sempat mengantar Chelsea meraih gelar Liga Champions, Didier Drogba. Penyerang Pantai Gading itu akan kembali berhadapan dengan mantan bosnya, Mourinho dan menunjukkan tajinya. Rekan-rekan Drogba juga dalam motivasi tinggi usai mengalahkan Mersin Idmanyurdu 3-1 di Liga Super Turki.

Drogba menyatakan, kekalahan pada leg pertama menjadi sebuah pelajaran penting untuk Galatasaray. "Kami belum berada di level mereka (Real Madrid) tapi saya pikir lebih dari apapun, itu adalah masalah kurangnya pengalaman," kata Drogba. "Kami sedang belajar, kami adalah tim yang muda. Ada hal-hal yang harus dibenahi," imbuhnya.

Peluang Galatasaray untuk lolos sejatinya memang belum habis. Apapun, Drogba mewanti-wanti agar timnya bisa tampil lebih baik lagi setelah pekan lalu diberi pelajaran berharga oleh Madrid.

"Itu adalah sebuah pelajaran bagus dan juga yang harus kami tunjukkan telah dipelajari dengan baik di pertemuan berikutnya. (Di leg pertama) Kami ingin meredam Madrid tapi kami sebenarnya bisa melakukannya dengan cara berbeda, dengan keberanian dan agresivitas lebih besar. Kami sebenarnya mampu merepotkan mereka karena kami juga punya peluang, tapi begitulah hasilnya," analisis Drogba seperti dilansir detiksport.

Pelatih Galatasaray, Fatih Terim memastikan tidak akan memainkan satu playmaker, yakni Felipe Melo, seperti saat di leg pertama. Pada leg pertama, pasokan bola ke Wesley Sneijder kurang dan pemain asal Belanda itu terpaksa harus berkali-kali menjemput bola.

Dengan kemenangan 3-0 atas Galatasaray di leg pertama, Madrid disebut-sebut sudah menapak satu langkah ke semifinal. Rasanya mustahil, Cim Bom mampu meraih kemenangan 4-0 di leg kedua menghadapi Cristiano Ronaldo dkk yang tampak superior. Namun, Jose Mourinho tidak mau jumawa.

"Bagaimana jika kami kalah 4-0 (di leg kedua)? Saya lebih suka membahas kemungkinan siapa lawan Real Madrid di babak berikutnya, setelah leg kedua berakhir. Namun, orang-orang yang menyukai sepakbola, lebih suka membahas siapa lawan kami, ketika masih berada di tengah jalan (laga leg kedua belum digelar)," kata Mourinho.

Selain membahas Galatasaray, Mourinho juga membahas sedikit tentang Iker Casillas. Kiper sekaligus kapten Real Madrid itu tidak masuk dalam skuad pilihan karena belum fit 100 persen. The Special One sendiri menandaskan bahwa untuk saat ini, performa Diego Lopez lebih baik daripada Iker Casillas.

Diego Lopez pun tetap meminta rekan-rekannya untuk waspada. Sebabnya, Galatasaray diprediksi pesepakbola 31 tahun itu bakal menyulitkan saat berlaga di hadapan pendukungnya. "Pertandingan belumlah usai. Kami tahu sepakbola bisa seperti apa," katanya dilansir goal.com.

"Ini merupakan laga tandang yang sulit melawan tim bagus. Mereka tidak menampilkan performa terbaik, mereka akan lebih baik jika dibandingkan mereka saat memainkan leg pertama. Jelas 3-0 merupakan hasil yang bagus buat kami, tapi saya pikir kunci dari pertandingan berikutnya adalah mencetak gol yang lain. Mereka adalah tim bagus yang bisa memukul kami dalam serangan balik. Kami harus menunjukan ketenangan saat bertahan," imbuhnya.

Madrid tidak akan diperkuat Xabi Alonso dan Sergio Ramos dalam laga nanti. Keduanya absen setelah terkena akumulasi kartu. Mourinho kemungkinan memasang Modric untuk mengatur keseimbangan di lini tengah. (rep01)