Sosialita

Kompetisi Rumah Sakit Untungkan Masyarakat

RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru

PEKANBARU - Akhir-akhir ini makin banyak pihak swasta yang tertarik berinvestasi di bidang rumah sakit di Riau. Kompetisi di bisnis rumah sakit ini sebenarnya sangat menguntungkan bagi masyarakat, karena makin banyak pilihan.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau, dr Nurzelli Husnaedi yang diwawancarai di sela-sela pegeboran  tiang pertama (ground breaking) pembangunan Aulia Hospital di Jalan HR Subrantas, Panam, Pekanbaru, Kamis (12/9/2013). "Untuk bisa eksis, pihak rumah sakit harus memperhatikan standar mutu. Ini jelas akan menguntungkan masyarakat konsumen," kata Nurzelli.

Menurutnya, saat sudah ada sekitar 20 rumah sakit swasta di Pekanbaru. Dia menyakini jumlah tersebut akan terus bertambah ke depannya, seiring pesatnya perkembangan daerah dan juga tingkat kebutuhan masyarakat.

"Prospeknya masih sangat terbuka. Karena menurut data pihak Malaysia, saat ini ada sekitar 6 ribu orang Riau yang berobat ke negeri jiran itu tiap bulannya. Peluang ini harus ditangkap dengan menjawab kebutuhan masyarakat sehingga mereka perlu berobat ke luar negeri," paparnya.

Dikatakan Nurzelli lagi, selain mengedepankan mutu secara umum, rumah sakit juga harus mempunyai keunggulan spesifik. Mesti ada layanan unggulan yang berbeda antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya.

"Mengelola rumah sakit tidak mudah. Karena bisnis ini padat modal, padat karya dan padat tekhnologi. Jangan lupa, manajemen rumah sakit juga padat masalah. Jadi harus pandai mengelolanya," lanjut Nurzelly.

Sementara owner sekaligus Direktur Utama PT Putri Aulia Dita Medica selaku pengelola Aulia Hospital, Nurzahedi SE atau Eddy Tanjung, dalam sambutannya, mengatakan, rumah sakit ini sebenarnya hampir sama dengan rumah sakit lainnya. Namun nanti akan ada layanan unggulan yakni untuk bedah tulang dan stroke. "Kita berharap rumah sakit ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Meski begitu, kita tetap berdoa semua masyarakat Riau selalu sehat-sehat semua," kata Eddy.

Menurut Eddy, yang didampingi salah satu Direktur Aulia Hospital, dr Abdullah Qayyum, pembangunan rumah sakit berlantai 9 ini diperkirakan selesai dalam 18 bulan ke depan. Investasi yang ditanamkan untuk bangunan seluas 14.500 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare ini sekitar Rp300 miliar.

"Nantinya rumah sakit ini menyediakan sekitar 150 kamar rawat inap dengan rincian kelas 3 sebanyak 48 kamar, kelas 2 sebanyak 24 kamar, kelas 1 sebanyak 42 kamar dan VIP sebanyak 36 kamar. Kita berharap pembangunannya lancar dan diridhoi Allah SWT," katanya.

Tidak ada pejabat yang diundang dalam acara kemarin. Namun acara ini dihadiri hampir 500 undangan dari masyarakat sekitar seperti pengurus RT, RW, anak yatim dan jamaah masjid serta relasi Eddy Tanjung. Hadir juga dari Bank Mandiri dan Bank Bukopin. Penekanan tombol menandai pengeboran tiang pertama atau ground breaking dilakukan Eddy Tanjung. (rep1)