Bentrok Berdarah di Perbatasan Inhil-Inhu

Polisi Kantongi Nama Para Pembantai

TEMBILAHAN - Kepolisian Resort Indragiri Hilir (Inhil), Riau telah mengantongi nama pelaku pembantaian terhadap dua karyawan PT Palma II terkait konflik lahan antara perusahaan tersebut dengan warga Sungai Erang, Desa Pancur, Kecamatan Keritang. Begitu pun tersangka pembunuhan warga Desa Pancur, Zakaria, terus dikejar.

"Kita sudah mengantongi nama pelaku pembunuhan terhadap dua karyawan perusahaan. Semoga saja segera berhasil kita tangkap," kata Kepala Polres Inhil, AKPB Dedi Rahman, Senin (8/4).

Sedangkan pembunuh Zakaria, pihak kepolisian belum bisa menentukan siapa pelakunya. "Dugaan bisa saja warga desa ini dibunuh oleh pihak karyawan. Namun itu baru sebatas dugaan saja. Kita masih mendalami kasus ini," katanya seperti dilansir detikcom.

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik lahan antara PT Palma II dengan warga di Sungai Erang, Desa Pancur, Kecamatan Keritang, Inhil yang berbatasan dengan Desa Penyaguan, Kecamatan Batanggansal, Indragiri Hulu (Inhu), Riau pada Sabtu (6/4), tak hanya menewaskan dua orang karyawan. Sengketa yang berujung pembantaian ini juga menewaskan satu warga Desa Pancur, Zakaria.

Jasad Zakaria ditemukan pada Minggu (7/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Jenazah pria 40 tahun itu berada tak jauh dari lokasi terbunuhnya karyawan PT Palma II dengan status Penjaga Keamanan (PK), Andi Tatta (24) dan Andi Rusli (27) di Desa Pancur.

"Korban pembunuhan jadi tiga orang, satu lagi namanya Zakaria. Dia adalah warga Desa Pancur dan bukan karyawan PT Duta Palma Grup. Jasad Zakaria dijumpai warga sekitar pukul 12.00 WIB di lokasi kebun masyarakat yang jaraknya tak jauh dari lokasi ditemukannya dua jasad karyawan PT Palma II," kata Camat Keritang, Ahmad Ramani.

Ahmad belum bisa memastikan apakah kematian Zakaria masih terkait dengan konflik lahan ini. Pasalnya, Zakaria adalah warga Desa Pancur, sedangkan yang diduga melakukan pembunuhan kepada dua karyawan PT Palma II adalah warga Desa Pancur.

Kepala Desa Pancur, H Wahyudin Rauk membenarkan Zakaria adalah warganya. Menurut dia, Zakaria memiliki dua hektar kebun di areal lahan yang menjadi sengketa. "Korban diperkirakan dihabisi saat Maghrib (Sabtu), yang kemungkinan adalah serangan balasan dari pihak dua orang korban pertama karyawan PT Palma II," ujarnya.

Sementara itu, jenazah dua karyawan PT Palma II, Andi Tatta dan Andi Rusli, yang merupakan warga Desa Pengalihan, dalam kondisi mengenaskan. Informasi yang dihimpun Metro Riau, kedua korban dibunuh sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu oleh lebih 20 warga Sungai Erang. Keduanya yang hendak pulang istirahat siang dari lokasi kebun PT Palma II dihadang warga. Saat itu, korban bersama dua rekannya kerjanya Arbain (26) dan Rustam (27) melintasi jalan perkampungan Sungai Erang.

Naas bagi Andi Tatta dan Andi Rusli, ketika hendak melintasi anak parit, jembatan sudah dirobohkan warga yang menunggu sambil membawa senjata tajam (sajam) serta senjata api (senpi). Dua korban bersama rekannya masing-masing menggunakan kendaraan roda dua.

Andi Tatta dan Andi Rusli pada posisi depan saat iring-iringan melintas pulang. Sementara dua rekannya di belakang korban. Andi Tatta dan Andi Rusli yang di bagian depan terkepung dan langsung diserang oleh warga dengan tombak dan senpi.
 
Arbain dan Rustam yang berhasil melarikan diri juga dilempari tombak namun tidak kena sehingga selamat. "Tidak ada pertengkaran saat korban distop, korban langsung ditombak dan ditembak serta disiksa," kata mertua Andi Rusli, Andi Syafrudin (37). Andi Rusli menikah dengan anak perempuan Andi Syafrudin, Susi (16) yang saat ini sedang hamil tiga bulan. (rep01)