Fokus Rohil

Pacet Keluhkan Warga Bagansiapiapi

pacet

BAGANSIAPIAPI - Warga Rokan Hilir Khususnya Bagansiapiapi mengeluhkan banyaknya hewan pacet, pasalnya, hewan tersebut cukup berbahaya kalau sudah menempel di tubuh manusia. karna dapat menghisap darah dan bekas hisapan darah tersebut bisa menjadi kudis dan gatal-gatal.

"hewan pacek di Bagansiapiapi ini sudah cukup berbahaya bagi warga, dan sekarang hewan pacet sejenis lintah ini sudah cukup banyak dan sangat mudah di temukan. Kalau kita terkena pacek ini maka darah kita di hisab, maka saat ini banyak warga mengeluhkan dengan pacet ini,"ujar Elin M Nor, salah satu warga Jalan Tecong, Kelurahan Bagan Jawan Pesisir. Kecamatan Bangko, kepada Rohilonline, Senin (9/9).

Menurutnya, Dalam musim hujan maka hewan pacet banyak muncul di tempat perkebunan termasuk di perkarangan rumah warga, dan pacet sersebut akan menempel di atas permukaan air yaitu pada tempat ketinggian,"hewan pacet ini kalau sudah musim hujan, maka pacek akan muncul di permukaan dan akan menempel di tempat lokasi yang tidak terkena air (tempat tinggi, red), seperti tanah tinggi. karna pacet ini hidup tidak di dalam air namun akan keluar keatas permukaan air,"cetus Elin.

Untuk lebih mudah menemukan pacet, Tambahnya, yaitu bisa di lingkungan perkarangan rumah, dan yang lebih banyak pada perkebunan warga, karna perkebunan ini sangat banyak rumput yang tinggi-tinggi sehingga mudah untuk pacet menempel,"yang sangat banyak pacek ini di perkebunan warga di sepanjang jalan tecong, malah banyak warga yang mengurungkan diri untuk tidak berkebun karna takut dengan pacet, hal tersebut juga saya lakukan seperti warga lainnya,"tegas Elin.

Warga sangat mengharapkan supaya solusi dan mengusiran pacet agar dapat segera dilakukan, supaya tidak lagi dari perkebunan dan perkarangan warga, karna kalau tidak di basmi maka akan dikuatirkan semakin banyak,"saya mengarapkan kepada Pemerintah terkait, supaya ada solusi untuk penanganan pacet ini, kalau tidak maka warga akan di takuti dengan pacet ini terutama di perkebunan. karna mayoritas warga disini kebanyakan berkebun,"ungkap Elin.

Hal yang sama di rasakan Herniar, dirinya pernah dengan tidak terasa di tempeli pacek di bagian ibu jari kakinya, dan kelamaan pacet tersebut yang dari awalnya kecil lama-lama membesar warna kemerah-merahan. karna telah menghisap darah manusia,"saya pernah di tempeli pacet pada bagian ibu jari kaki, dengan tidak terasa pacek tersebut sudah besar dan memerah, lalu saya buang pacet itu. namun bekas tempelannya menjadi merah dan gatal-gatal,"sebut Herniar, yang tinggal Jalan Gotoroyong, Kelurahan Bagan Hulu.(rep7)