Politik

KPU Siapkan Rp32 Miliar untuk Pilgubri Putaran Kedua

PEKANBARU - Walau secara resmi hasil perhitungan pemungutan suara Pemilukada Provinsi Riau 2013 belum diumumkan, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau telah mengantisipasi terjadinya pemungutan suara putaran kedua. Selain menyiapkan dana, KPU juga telah menjalin kesepakatan dengan rekanan dalam percetakan surat suara.

"Kita telah mengantisipasi bila hasil pemungutan suara pada Rabu (4 September 2013, red) kemarin menunjukkan harus terjadi putaran kedua," kata Ketua KPU Riau, Tengku Edi Sabli di kantor KPU Riau, Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Sabtu (7/9) silam.

KPU Riau, lanjut Edi, telah menyiapkan dana sebesar Rp32 miliar untuk membiayai putaran kedua Pemilukada Riau 2013. Dana itu dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Provinsi Riau 2013.

Mengenai surat suara, katanya, KPU Riau telah mencantumkan kemungkinan terjadinya pemungutan suara putaran kedua dalam kesepakatan kontrak kerja dengan rekanan perusahaan yang mencetak suara suara.

Pemilukada Riau bakal memasuki putaran kedua, terang Edi, bila tak satupun dari kelima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengumpulkan suara hingga 30 persen dari total suara yang sah. Dua pasangan yang meraih suara tertinggi bakal diadu di putaran kedua.

Bila ada dua atau lebih pasangan calon memperoleh suara sama, maka KPU telah memiliki aturan yang mengaturnya. "Akan dilihat lagi dalam sebaran suaranya di masing-masing daerah. Yang mempunyai sebaran suara yang banyak di beberapa daerah itulah yang akan melaju. Namun kemungkinan itu sangat kecil, tapi kita selalu mengantisipasi," papar Edi.

Seperti diketahui, kecuali pasangan Jon Erizal-Mambang Mit, empat pasangan calon lainnya mengklaim memenangkan Pemilukada Riau. Bahkan, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat mengaku berhasil mengumpulkan suara di atas 30 persen. Sayangnya, klaim ini dinilai kurang akurat karena didasarkan dari hasil perhitungan versi tim pemenangan mereka.

Akan tetapi berdasarkan data versi Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Provinsi Riau, pasangan Annas Maamun-Andi Rachman dan pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat berada di posisi puncak dengan perolehan suara kurang dari 30 persen. Data nyaris sama juga disebutkan dalam hasil perhitungan sementara Polda Riau. Kedua data itu lebih dipercaya dibandingkan data dari tim pemenangan pasangan calon. (rep05)