Fokus Rohil

Rohil Masih Potensi Kelapa Kopra.

Rohil Masih Potensi Kelapa Kopra.

BAGANSIAPIAPI - Dinas Perkebunan (Disbun) Rokan Hilir akan menarget untuuk meningkatan Produktifitas kelapa kopra khususnya di areal perkebunan masyarakat, walaupun di Rohil saat ini perkebunan sawit menjadi primadona, namun kelapa kopra tetap menjadi prioritas Pemerintah dalam mengali pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah.

Demikian di katakan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Rohil, melalui Kasi Evaluasi, Marwadi, Sabtu (7/9). Di terangkannya, dalam mengembangkan kelapa kopra terdapat empat Kecamatan saat ini masih menjadi sentra buah kelapa disamping sentra kelapa sawit. Dan keempat Kecamatan tersebut bakal akan diprioritaskan sebagai perkebunan kelapa kopra. Adapun empat Kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Bangko, Batu Hampr, Kubu dan Pasir Limau Kapas.

"Untuk luasnya masing-masing wilayah seperti Kecamatan Bangko terdapat 723 hektar, Kecamatan Batu Hampar  436 hektar, Kecamatann Kubu 332 hektar dan Pasir Limau Kapas seluas 3.935 hektar. data tersebut mengacu tahun 2012 lalu, namun tetap di pakai untuk tahun ini" kata Marwadi.

Dijelaskanya, keempat daerah tersebut dinilai memiliki kandungan tanah bergaram tinggi dan cocok untuk tanaman kelapa kopra. Sayangnya, tanaman kelapa kopra hanya dijadikan mata pencaharian sampingan bagi masyarakat bukan menjadi pendapatan utama mereka. Disamping itu, sulitnya pemasaran menjadi faktor utama sehingga petani lebih memilih alih fungsi lahan dari kelapa kopra ke kelapa sawit.

"Tukang kebun sering kesulitan dalam pemasaran, kebanyakan dibuang ke Sumatera Utara. Untuk saat ini, teknis pemasaran belum kita lakukan. Namun demikian, pemerintah daerah sendiri telah mengupayakan peningkatan pendapatan petani kelapa kopra melalui usulan bantuan ketingkat propinsi. Akhirnya disetujui pemberian bantuan bibit kelapa kopra perbatang perkepala keluarga. Dulu Tahun 1986 Kecamatan Kubu  sangat potensial dijadikan areal tanaman kelapa kopra,"ungkap Marwadi.

Di Rokan Hilir, lanjutnya, jenis kelapa yang paling cocok adalah jenis kelapa dalam. Namun demikian, petani juga ada yang menanam kelapa jenis hibrida. Untuk jenis kelapa dalam sangat cocok menjadi tumbuhan pekarangan, kelapa ini memiliki tinggi 6 meter dengan buah mencapai 15 buah pertandan, dan bisa mencapai usia produktif 25 tahun,"dan kelapa kopra ini sangat cocok sebagai tumbuhan pekarangan, begitu juga hibrida hanya tinggi 3 meter. Dan harga kelapa kopra, untuk kelapa bulat dipasaran dibandrol Rp3000 perbuah. Dan Saya yakin kalau dikelola dengan baik pasti berhasil. Sisa tanahnya bisa ditanam coklat,"kata Marwadi. (rep7)