Riau Raya

20 Paket Soal UN Berbeda Disiapkan

JAKARTA - Ujian Nasional (UN) 2013 memiliki keunikan. Persiapan pun terus dilakukan. Dilaporkan, jika di dalam satu ruangan terdapat 20 siswa peserta UN, maka akan terdapat 20 soal yang berbeda pula.

"Tahun ini ada keunikan. Dalam setting jumlah paket soal yang akan dibagikan di masing-masing ruang ujian 20 kursi. Sekarang setiap kursi akan mendapat setting soal berbeda, sehingga di satu ruang ada 20 setting (soal)," ujar Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Muhammad Aman Wirakartakusumah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (5/4).

Aman mengatakan, persiapan berupa kisi-kisi soal ujian, naskah soal, percetakan dan distribusi dilakukan hingga 15 April 2013 mendatang. Keunikan kedua, Aman menambahkan, masing-masing set soal akan satu paket dengan lembar jawaban ujian.

"Untuk memastikan bahwa set itu sama, maka barcode untuk jenis soal dengan barcode lembar jawaban, sama. Artinya ini harus betul hati-hati, jangan sampai tertukar untuk soal satu dengan jawaban untuk soal lain," lanjutnya.

Kemudian, waktu pelaksanaan UN kesetaraan atau paket akan dilakukan pada hari yang sama. "Dulu dipisah, sekarang disamakan harinya, beda hanya pagi dan siang. SMA, pagi pukul 07.30 WIB, kesetaraan SMA atau paket pukul 13.00 WIB," kata Aman seperti dilansir detikcom.

Seperti apa perbedaan satu soal dengan yang lain? Aman menjelaskan, dalam satu set soal memiliki varian tingkat kesulitan yang berbeda-beda yakni mudah, sedang dan sulit. "Di masing-masing varian setara tingkat kesulitannya. Jadi tidak mungkin satu siswa yang dapat set sulit, sedang temannya tidak (sulit)," jelasnya. "Keragaman tidak hanya pada tingkat kesulitan antarvariasi di satu kelas, tapi juga antarkelas. Ada trik-triknya," imbuh Aman.

Aman mengatakan, sebanyak 3.224.179 siswa jenjang menengah atas seluruh Indonesia akan mengikuti UN 2013 yang akan diselenggarakan serentak pada 15 April mendatang. Sebagian besar jumlah ini didominasi oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Aman mengatakan, jumlah tersebut merupakan data yang masuk ke pihaknya per tanggal 5 April. Namun, ia mengungkapkan bahwa jumlah peserta UN untuk tingkat menengah atas ini tidak akan mengalami perubahan signifikan. "Data terakhir yang ada di kami sejumlah itu dan diperkirakan tidak akan ada perubahan yang signifikan," katanya.

Berdasarkan data dari BSNP tersebut, dari total peserta sebanyak 1.268.834 siswa SMA terdaftar akan mengikuti UN. Kemudian yang juga mengikuti UN adalah sebanyak 331.177 siswa Madrasah Aaliyah (MA), 1.131.006 dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 1.189 dari SMA Luar Biasa, 191.917 dari Paket C dan 56 orang dari Paket C Kejuruan.

Seperti tahun lalu, soal UN 2013 juga akan tersedia dalam format huruf braille bagi para peserta ujian yang menyandang tunanetra. Namun untuk variannya, soal UN dengan huruf braille ini tidak akan dibuat sebanyak 20 paket.

Aman mengatakan, soal UN dengan format huruf braille ini tetap akan mengambil satu varian dari 20 paket yang ada. Namun, memang sengaja hanya dicetak satu varian saja untuk soal UN khusus ini.

"Kan kita lihat dulu juga kebutuhannya berapa. Kalau dihitung yang ada saat ini, tidak perlu dibuat 20 variasi soal untuk yang braille, tapi tetap mengambil salah satu varian dari 20 paket itu," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengambil langkah antisipatif terhadap untuk peserta UN berkebutuhan khusus ini. Bagi yang ada di daerah terpencil dan terkendala pada pengiriman soalnya maka tetap akan menggunakan soal UN biasa namun akan disediakan satu pendamping.

"Kalau untuk yang tunarungu masih bisa. Tapi untuk yang tunanetra atau tunadaksa akan disediakan pendamping," ujar Aman. "Khusus untuk yang tunanetra, kalau memang terpaksa pakai soal biasa maka ada tambahan waktu dalam mengerjakannya," imbuhnya.

Tambahan waktu yang diberikan, lanjutnya, selama 40 menit untuk pengerjaan dan jeda selama 30 menit. Jeda ini diperlukan karena dengan soal UN tanpa huruf braille ini, seorang pendamping akan membacakan isi soal dan jawaban pada peserta tersebut.

"Jadi nanti dibacakan soalnya. Itu kan perlu jeda ya, nanti diberi 30 menit. Lalu untuk pengerjaannya akan ada tambahan waktu juga. Intinya kami tidak mau menyulitkan karena semua anak berhak untuk ikut UN," demikian Aman seperti dilansir kompas.com. (rep01)