Hukum

Ini Dia Kronologi Bentrok Berdarah FPI


Kendal-Satu mobil Toyota Avanza dibakar dan tiga lainnya dirusak oleh warga, Kamis, 18 Juli 2013. Kasus ini buntut dari bentrokan antara rombongan Front Pembela Islam dan penduduk di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, sejak Rabu sore. Aksi ini sebagai respons masyarakat yang panas mendengar rombongan FPI merusak mobil-mobil yang diparkir di pinggir jalan. "Saya melihat tiga mobil lain yang ditusak," kata Yanto, warga setempat, kepada Tempo.

Selain perusakan mobil, ada kabar dua orang meninggal akibat bentrokan ini. Namun, informasi ini masih simpang siur dan pihak kepolisian belum menjelaskan kepastiannya. Hingga Kamis sore, sekitar 20 anggota FPI dikepung di masjid, tempat mereka bersembunyi. Kekerasan bermula pada Rabu malam, ketika rombongan FPI dari Temanggung, Magelang, Yogyakarta, menyerbu Kalipuru, Pageruyung, Kendal, Jawa Tengah.

Mereka menumpang tiga mobil menuju tempat yang mereka sebut sebagai “lokalisasi” dan pusat jual-beli togel. Penduduk di sekitar lokasi melawan, membuat rombongan FPI mundur. Pada Kamis siang, rombongan dalam jumlah lebih besar kembali menuju Kalipuru.

Sampai di Sukorejo, sekitar 5 kilometer sebelum lokasi, rombongan ini menabrak perempuan muda yang mengendarai sepeda motor. Alih-alih berhenti, rombongan malah meninggalkan perempuan nahas itu. Kabar berembus, perempuan pengendara sepeda motor itu tewas dan terseret hingga 50 meter.

Hingga kini rombongan FPI masih dikepung warga di dalam masjid. Ratusan polisi berjaga-jaga di berbagai tempat di Sukorejo, kota kecil yang dingin, yang biasanya menjadi jalur alternatif Magelang-Jakarta.

Ketua Dewan Pimpinan Front Pembela Islam Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Tedi, mengakui ada bentrokan antara anggotanya, warga, dan pengelola prostitusi di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 18 Juli 2013. Namun, anggota dari Daerah Istimewa Yogyakarta tak dikirim ke tempat itu.

"Kemarin ada dari kami mensomasi lokasi itu, tapi dihadang oleh para preman. FPI meminta tempat itu ditutup karena bulan Ramadan," kata Bambang Tedi, Kamis, 18 Juli 2013. (rep05)