Nasional

Soal Harga Daging, SBY Semprot Mendag dan Mentan

Jakarta-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya implementasi upaya stabilisasi harga daging sapi. Tiga pimpinan kementerian atau lembaga (K/L) pun yakni menteri perdagangan, menteri pertanian dan kepala Bulog tak ayal terkena 'semprot' presiden atas masalah ini.

SBY mengingatkan sebagai pimpinan suatu instansi semestinya seseorang harus memiliki kesadaran krisis (sense of crises), kesadaran akan situasi darurat (sense of urgency), kesadaran tanggung jawab (sense of responsibilities).

"Daging sapi, instruksi saya sudah jelas. Wapres dan menko perekonomian juga sudah jelas tapi implementasinya lama. Sudara lihat pasar tidak?" sindir SBY saat memberi pidato dalam rapat terbatas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/7).

SBY ingin rapat kali ini harus berorientasi pada aksi dan tidak ada lagi berwacana. "Harus ada perubahan. Ingat kebakaran di Riau, begitu kita all out dan tidak tunggu maka cepat sekali dalam waktu 1 minggu hampir selesai dan bisa," tuturnya.

Seperti diketahui, harga daging sapi saat ini sangat tinggi mencapai sekitar Rp 120.000 per kilogram (Kg). Untuk menurunkan harga ini, Perum Bulog berencana akan memasok sebanyak 3 ribu ton daging sapi melalui impor.

Sekitar 200 ton di antaranya akan didatangkan lewat udara dan seribu ton lainnya didatangkan melalui jalur laut. Sementara sisanya belum diputuskan akan didatangkan lewat jalur mana.

"Paling tidak 200 ton dulu, sehingga sebagian masyarakat sudah bisa menikmati harga daging yang lebih murah," kata Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso.

Bulog memastikan perizinan karantina bandara dari kementerian pertanian segera didapat sehingga sudah bisa mengimpor 200 ton daging sapi pada pekan depan.

Menteri Pertanian Suswono mengakui kelambanan pihaknya dalam mengeluarkan izin Karantina untuk daging sapi impor. Alasannya, Kementan sedang mencari celah aturan untuk itu lantaran Bulog sudah lama tidak mengimpor daging.

"Karena dagingnya masuk Soekarno-Hatta, maka ini perlu izin instalasi karantina bandara. Untuk izin ini kita ingin mempercepat Bulog tanpa harus melanggar aturan, seharusnya selesai hari inilah," kata Suswono. (rep05)