Fokus Rohil

Harga Sembako Merangkak Naik

ilustrasi


BAGANSIAPIAPI - Menghadapi bulan puasa, harga kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) mulai merangkak naik di sejumlah pasar tradisonal di Kabupaten Rokan Hilir. Kenaikkan harga mencapai 10-15 persen untuk rata-rata jenis barang seperti yang terjadi di pasar Datuk Rubiah, Bagansiapiapi.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikkan harga kebutuhan kera terjadi setiap menghadapi moment-moment hari besar dan lainnya, tak terkecuali jelang puasa dan lebaran. Sebab, di samping permintaan barang yang terus mengalami peningkatan, kenaikkan harga barang dipicu akibat terbatasnya stok barang yang di datangkan dari luar daerah.

"Kenaikan harga terjadi pada kebutuhan bahan pokok, seperti bawang merah, cabe, minyak curah, telur ayam, beras dan lainnya termasuk harga daging ayam dan sapi serta kambing," terang Rahmadi, pedagang sembako di pasar Datuk Rubiah Bagansiapiapi, Rabu (3/7).   
 
Dijelaskannya, kenaikkan harga juga terjadi di pasar lainnya menurut informasi yang ia dapat dari sesama rekannya pedagang. "Harga bawang merah yang sebelumnya Rp28 ribu, naik menjadi Rp31 ribu, cabe hijau dari Rp25 ribu jadi Rp30 ribu, cabe merah Rp49 ribu, naik jadi Rp52 ribu, telur ayam yang semula per butirnya hanya Rp1.000 naik menjadi Rp1.500 per butir. Kemudian, harga minyak curah naik Rp1.000 dari sebelumnya Rp12.000 per kilogram," bebernya.

Ironisnya, Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disrindag) Rohil tak dapat berbuat banyak untuk mengatasi hal ini. Bahkan, pihaknya menyatakan kenaikkan harga kebutuhan tak terelakkan ketika menghadapi situasi seperti bulan puasa saat ini. "Itu sudah menjadi hukum pasar. Karena di bulan puasa ini kebutuhan masyarakat sangat banyak, sehingga harga sembako berpengaruh naik," terang Kasubag Distribusi Disperindag Rohil, Nasrullah Anata.

Dirinya juga mengaku kalau saat ini pihaknya belum bisa mengambil langkah menggelar pasar murah. "Kita belum bisa menggelar pasar murah, karena tidak ada anggaran. walaupun demikian, kita hanya bisa terus melakukan pemantauan di lapangan, dan mendata harga bahan yang naik untuk dilaporkan ke Disprindag Riau higga diteruskan ke Pemerintah Pusat," sebutnya. (rep/01)