Fokus Rohil

Jelang Bakar Tongkang, Disbudparpora Benahi Museum

ilustrasi

BAGANSIAPIAPI - Menghadapi iven ritual Bakar Tongkang, 24 Juni mendatang, Dinas Kebudayaan

Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Rokan Hilir terus membenahi

sejumlah museum di Bagansiapiapi. Pembenahan museum dilakukan mengingat setiap tahunnya

museum di Bagansiapiapi, khususnya museum Tionghoa menjadi salah satu sasaran wisatawan

untuk menghabiskan waktunya disela pelaksanaan Bakar Tongkang.

Hal ini dikatakan Kepala Disbudparpora Rohil, Ir H Tarmiji Madjid, Selasa (18/6). "Kita memiliki sejumlah museum di Bagansiapiapi, tetapi yang menjadi pusat perhatian wisatawan setiap digelarnya ritual Bakar Tongkang, museum Tionghoa tetap menjadi minta pengunjung. Makanya kita membenahi museum ini di samping pembenahan museum lainnya," ujarnya.

Selaian inisiatif para pengunjung wisata Bakar Tongkang datang ke museum, Disbudparpora

juga akan mengajak para pengunjung datang ke museum. "Benda-benda sejarah mulai yang kecil

sampai yang besar terus kita bersihkan dari debu dan lainnya. Kita yakin para pengunjung

juga membanjiri museum nantinya seperti tahun sebelumnya, bahkan kita akan menyiapkan

tenaga khusus untuk mengajak para wisatawan datang ke museum," paparnya.

Sekedar informasi, di museum Tionghoa yang terletak di Batu Enam, Bagansiapiapi dipenuhi

dengan barang-barang antik bersejarah. Apalagi, museum ini menyimpan sejarah Bagansiapipai

dan awal mula dilaksanakannya ritual Bakar Tongkang dan patung-patung dewa, baju, pedang

dan piring-piring keramik peninggalan belanda.

"Setiap Bakar Tongkang, pengunjungnya hingga dari luar negeri. Ini harus terus dimanfaatkan

untuk menarik wisatawan baik lokal, nasional, maupun manca negara. Pemkab sendiri memiliki

beberapa museum seperti, museum Tionghoa, museum Ikan, museum sejarah dan museum Islam. Ini

menandakan bahwa Bagansiapiapi adalah kota sejarah yang patut dikunjungi wisatawan,"

jelasnya. (rep/01)