Politik

SBY: Jokowi Sudah Tidak Lagi Obral Janji

Jakarta-Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai Presiden Joko Widodo selama beberapa waktu terakhir tidak terlalu banyak mengumbar janji politik ke masyarakat, terutama janji yang berdampak terhadap keuangan negara dan APBN.
 
Hal itu merupakan salah satu dari lima catatan positif Demokrat terhadap kinerja pemerintahan selama setahun terakhir.
 
Kemajuan pemerintahan itu, kata Presiden RI keenam itu, dikaitkan dengan tiga rekomendasi yang sebelumnya disampaikan Demorat.
 
"Kami menduga, beliau sungguh menyadari bahwa di tengah perekonomian yang melambat saat ini, ruang fiskal kita semakin sempit, dan menjalankan pemerintahan memang tidak mudah," kata SBY di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2016).
 
Baca juga: SBY Beri Tujuh Catatan Penting kepada Pemerintah Jokowi.
 
Selain tak lagi umbar janji, SBY menganggap stabilitas politik dan nasional terjaga dengan baik.
 
Meski ada sejumlah gangguan yang terjadi, hal itu tidak terlalu berdampak terhadap kinerja Presiden dan pemerintahan. Sehingga, agenda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan dengan baik.
 
Di samping itu, kondisi keamanan dalam negeri dan keamanan masyarakat relatif kondusif.
 
Serangan teroris yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu tidak memberikan dampak besar terhadap keamanan dalam negeri.
 
"Berikutnya, keadaan ekonomi nasional meski belum menggembirakan, namun survei terbaru menunjukkan angka pengangguran terbuka kita berkurang alias membaik," kata SBY.
 
"Di tengah lesunya sektor riil dan lemahnya daya beli masyarakat, berkurangnya pengangguran ini tentu memiliki dampak positif,” ujarnya.
 
Di sisi lain, SBY juga memuji kinerja Kabinet Kerja yang semakin kompak. Menurut dia, kabinet saat ini dapat menahan diri untuk tidak bertengkar di muka publik.
 
"Hal ini baik karena dengan kabinet yang kompak saja tak selalu mudah untuk bersinergi dan berkoordinasi, apalagi jika tidak kompak," ucapnya. (rep05)