Riau Raya

Kasus Korupsi Sampah, Kadis Kebersihan dan Pertamanan Pekanbaru Diminta Copot

Pekanbaru-Ratusan buruh sampah PT Multi Inti Guna (PT MIG) yang melancarkan demo ke Kantor Walikota Pekanbaru menuntut upah mereka dibayarkan menuntut Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT mencopot Kadis Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru Ir Edwin S, Kamis (9/6/2016).
 
Buruh juga menuntut transparansi anggaran kontrak Pemko Pekanbaru dengan PT MIG. Kemudian menurut buruh kebersihan ini Pemerintah wajib memperjelas dan menjamin status dan kesejahteraan pekerja buruh sampah Kota Pekanbaru.
 
Menuntut Pemko Pekanbaru menyesuaikan gaji buruh kebersihan Kota Pekanbaru sesuai Upah Minimum Kota (UMK) 2016. Menuntut Walikota Pekanbaru menyelesaikan hak/upah buruh sampah Kota Pekanbaru.
 
Kamis (9/6/2016), seorang supir truk kebersihan mengaku gajinya sekitar Rp2,7 juta per bulan. Sementara pekerja sampah yang setiap hari mengorek sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah digaji sekitar Rp2,3 juta per bulan. Namun sudah tiga bulan ini pekerja sampah belum digaji, padahal menurut keterangan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru Ir Edwin S pihaknya sudah memberikan dana sekitar Rp8 miliar untuk persampahan tersebut.
 
"Makanya kami heran, kemana uang Rp8 miliar itu. Kalau dibelikan ke kerupuk jangek semua uang Rp8 miliar itu mungkin bisa tertutup kantor walikota ini. Kami minta aparat berwajib baik polisi maupun jaksa agar menyelidiki dugaan adanya korupsi di eksekutif mulai dari Kantor Walikota sampai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru. Masak uang sebanyak itu gaji kami tidak dibayarkan, emangnya dimakan oleh setan?" kata para buruh marah dan jengkel.
 
Buruh sampah meminta Walikota Pekanbaru DR Firdaus MT belajar pengelolaan sampah kepada  Gubernur DKI Jakarta Ahok. Buruh sampahnya digaji lebih besar Rp3 juta ke atas dan pekerjanya direkrut pemuda tempatan yang menganggur dan preman terminal. Sekarang kawasan Jatinegara Jakarta sudah bersih.(rep05/rpc)