Fokus Rohil

Mantan Dewan Nilai Pemekaran Rohil Masih Terlalu Dini

Ilustrasi

BAGANSIAPIAPI - Adanya wacana pemekaran daerah dari kabupaten induk, Rokan Hilir (Rohil) dinilai masih terlalu dini. Pasalnya, sebelum kabupaten induk dimekarkan menjadi Kabupaten Rokan tengah (roteng) dan kabupaten kubu hendaknya jangan sampai mematikan kabupaten induk.  Karena apabila rohil dimekarkan menjadi dua kabupaten lagi, maka kecamatan yang tersisa dikabupaten induk hanya tinggal 4 kecamatan dan tidak memiliki Pendapatan Asil Daerah (PAD) yang memadai.
 
"Sejahterakan dulu kabupaten induk, baru dipikirkan untuk memisahkan diri. Saat ini masih banyak tugas dan pekerjaan pemerintah maupun DPRD Rohil yang menunggu untuk kepentingan masyrakat banyak. Jangan gara-gara tergiur dengan PAD yang besar dikecamatan dimana Dapil Anggota DPRD itu terpilih lalu Rohil ini mau dipecah belahkan, "kata tokoh Masyarakat Rohil, H Rasmali SH, yang juga mantan anggota DPRD Rohil Priode 1999 - 2014, Senin (28/3) di Bagansiapiapi.
 
Dikatakan Mantan Anggota DPRD Rohil ini, Baru-baru ini dirinya mendapatkan informasi kalau beberapa anggota DPPRD Rohil melakukan rapat tertutup untuk membahas pemekaran kabupaten Roteng dan kabupaten Kubu. Intinya pemekaran itu sah-sah saja, namun sejahterakan masyarakat dan kembangkan kabupaten induk terlebih dahulu. "kalau sampai negeri ini dipecah menjadi 3 kabupaten, maka kecamatan yang tergabung dikabupaten induk hanya tinggal 4 kecamatan yakni kecamatan Bangko, Batu Hampar, Pekaitan, dan Sinaboi, "ujar Rasmali.
 
Dari 4 kecamatan yang tersisa, maka PAD Rohil nantinya hanya sebesar Rp60 Miliar setiap tahunnya. Nah, dengan PAD ini tentunya kabupaten induk secara berlahan akan mati dan juga menyengsarakan masyarakat. "DPRD itu harus terlebih dahulu memikirkan kesejahteraan masyarakat, jika telah sejahtera barulah dipikirkan memekarkan daerah, "ketusnya.
 
Memekarkan daerah menurut Rasmali masih terlalu dini dan hanya menjadi mimpi disiang bolong. "Mendagri dan komisi II DPR RI tidaklah semudah itu untuk menyetujui daerah dimekarkan. Sebelum dimekarkan tentunya terlebih dahulu dilakukan tesis (Survey) dilapangan. Jika itu pemekaran itu membuat kabupaten induk mati, maka wacana itu tidak akan pernah terwujud, "ucap Rasmali.
 
Sebelumnya, Bupati Rohil H Suyatno Amp meminta pihak yang ingin memekarkan daerah dengan membentuk kabupaten baru untuk duduk satu meja dengan pemerintah. "jangan melakukan rapat atau pertemuan secara sembunyi-sembunyi hingga sampai kedalam semak (Hutan'red). Jika memang ada wacana pemekaran silahkan duduk semeja bersama para tokoh masyarakat, pemerintah dan pihak terkait lainnya. Namun, pemekaran yang diwacanakan itu jangan sampai mematikan kabupaten induk, "kata Suyatno.
 
"memang ada saya dengar wacana negeri ini mau dimekarkan menjadi 2 kabupaten lagi yakni Roteng dan Kubu, saya menanggapi informasi itu biasa-biasa saja. Kalau memang ada wacana pemekaran dudukkan permasalahan itu dalam satu meja, jangan sampai melakukan pertemuan dan rapat didalam semak. Diriau ini juga ada beberapa kabupaten yang wacananya akan dimekarkan seperti kabupaten bengkalis, Rohul, siak, kampar dan kabupaten lainnya, "pungkasnya. (adv/hms/krydi)