Nasional

Aneh, Harga Sembako Justru Naik ketika Harga BBM turun

SOLO- Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah tidak serta merta berdampak baik pada perekonomian masyarakat. Justru yang terjadi berbanding terbalik dari harapan masyarakat. Sejumlah harga komoditas pangan di berbagai pasar tradisional di kota Solo justru mengalami peningkatan yang signifikan.
 
Sejumlah pedagang di pasar Legi Solo mengeluh akibat harga jual sembako yang terus merangkak naik sejak seminggu terakhir. Salah satunya pedagang ayam potong bernama Narti. Akibat naiknya harga tersebut permintaan daging ayam di tempatnya turun dari sebelumnya 30 Kg per hari menjadi 20
 
"Contohnya harga ayam sebelumnya hanya Rp. 28 ribu, namun kini harganya mencapai Rp. 35 ribu - Rp 36 ribu per kilonya," terang Sunarti Minggu (10/1/2015).
 
Sunarti menjelaskan masyarakat semula maklum jika harga ayam potong naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun ternyata hingga perayaan Natal berlalu dan harga BBM turun, justru harga sembako di pasaran semakin meningkat.
 
Selain ayam potong, bawang putih sebelumnya dijual seharga Rp 23 Ribu melonjak menjadi Rp 26 Ribu. Kentang dari sebelumnya dari Rp 12 ribu menjadi naik Rp 15 ribu/ kilonya,”jelasnya.
 
Senada, Sri salah satu pedagang di Pasar Legi mengatakan gempuran bawang putih dari Tiongkok yang merambah pasar lokal juga menjadi alternatif memenuhi stok bawang yang kian menipis. Demikian juga kentang yang didatangkan dari Wonoso juga menurun drastis.
 
“Sebab pasokan dari petani juga terbatas, dan harus dibagi dengan penjual lain," jelas Sri.(rep05)