Hukum

Ali Khamenei: Politisi Arab Saudi Akan Dapat Pembalasan Ilahi

Teheran-Eksekusi Mati Ulama Syiah di Arab Saudi Picu Kemarahan Luas Massa Bakar Kedutaan Saudi di Iran
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam tindakan Arab Saudi mengeksekusi mati seorang ulama Syiah.
 
Dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi Pemerintah Iran, Ali Khamenei mengatakan eksekusi terhadap Sheikh Nimr al-Nimr tidak dapat dibenarkan. 
 
Menurutnya, ulama tersebut tidak menghasut orang-orang untuk bergabung dengan gerakan bersenjata dan komplotan rahasia.
 
"Yang hanya dia lakukan adalah menyuarakan kritik terbuka berdasarkan semangat agama," kata Khamenei.
 
Karena itu, Khamenei mengecam kebijakan eksekusi yang diterapkan pemerintah Saudi terhadap Nimr al-Nimr.
 
"Darah martir yang ditumpahkan dengan tidak adil ini tak diragukan lagi akan terlihat dampaknya, dan pembalasan Ilahi akan jatuh kepada politisi Saudi," kata Khamenei.
 
Pada kesempatan itu, Khomeini juga mempertanyakan para pendukung kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia.
 
"Mengapa mereka yang mengklaim mendukung hak asasi manusia diam saja? Mengapa mereka yang mengklaim menyokong kebebasan dan demokrasi mendukung pemerintah (Saudi) ini," ujar Khamenei yang dilaporkan Reuters.
 
Pernyataan kecaman sebelumnya diutarakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari. Bahkan, Ansari menyiratkan akan adanya pembalasan.
 
"Pemerintah Saudi mendukung gerakan terorisme dan ekstremis, namun menghadapi kritik di dalam negeri dengan penekanan dan eksekusi. Negara itu akan membayar harga yang mahal karena menerapkan kebijakan-kebijakan ini," kata Ansari.
 
Menanggapi kecaman tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Mansur al-Turki, menyebut reaksi Iran tidak bertanggung jawab. Pemerintah Saudi juga memanggil perwakilan diplomatik Iran karena mencampuri urusan dalam negeri Arab Saudi.
 
Lebih lanjut, Kemenlu Arab Saudi mengatakan bahwa dengan mengecam eksekusi terhadap Sheikh Nimr al-Nimr, Iran telah membuka wajah aslinya yang mendukung terorisme.
 
Pada Minggu dini hari waktu setempat, kerumuman orang berkumpul di depan Kedutaan Saudi dan meneriakkan slogan-slogan anti-Saudi sehubungan dengan eksekusi terhadap ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr.
 
Menurut pejabat tinggi Kepolisian Iran, Jenderal Hossein Sajedinia, beberapa orang di antara kerumunan tersebut kemudian melemparkan batu dan bom molotov ke kedutaan sehingga membakar bagian dalam gedung.
 
Di Teheran, sebagaimana dilaporkan kantor berita ISNA, jaksa Abbas Jafari Dowlatabadi mengatakan sebanyak 40 orang telah ditangkap atas dugaan keterlibatan penyerangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi. Menurutnya, para penyelidik tengah memburu tersangka lain.
 
Sheikh Nimr al-Nimr termasuk salah satu dari 46 orang yang dihukum mati karena dituduh terlibat kejahatan terorisme.
 
Pria berusia 50-an tahun itu adalah pendukung vokal protes anti-pemerintah yang meletus secara massal di Provinsi timur Arab Saudi pada tahun 2011.
 
Selain Al-Nimr, individu yang dieksekusi ialah Adel al-Dhubaiti, pria yang terlibat dalam insiden penembakan pada 2004 yang menewaskan juru kamera BBC, Simon Cumbers. (rep05)