Sosialita

Donald Trump Sebarkan Kebencian dan Islamophobia

WASHINGTON-Selalu saja, bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik membuat masalah. Seperti biasa, komentarnya selalu menuai kritik dari barbagai pihak. Dalam sesi kampanye di South Carolina Senin (7/12), Trump menyerukan agar semua orang Islam dilarang memasuki Amerika Serikat (AS).
 
’’Kita tidak memiliki pilihan. Kondisinya terus memburuk. Kita akan mengalami lebih banyak kasus seperti World Trade Center (WTC),’’ tegas Trump yang mengacu pada serangan di WTC pada 11 September 2001. Dia juga mengutip data polling yang dikeluarkan lembaga Pusat Kebijakan Keamanan. Polling itu menunjukkan, 25 persen muslim di AS percaya bahwa kekerasan terhadap negara tersebut dibenarkan.
 
Pengusaha yang memiliki lima anak itu menambahkan, larangan terhadap warga muslim tersebut bakal diberlakukan hingga negara bisa mencari tahu dengan pasti apa yang sebenarnya tengah terjadi. Tidak dijelaskan apakah larangan yang ingin diterapkan Trump itu juga akan berlaku bagi turis yang beragama Islam. 
 
’"Kita harus menutup sepenuhnya akses bagi orang muslim untuk memasuki AS sementara kita mencari tahu apa yang telah terjadi,’’ ujar Trump yang mendapat sambutan dari para pendukungnya. 
 
Berdasarkan laporan dari CNN, sangat sulit mendeteksi penduduk muslim di AS. Sebab, selama ini dalam sensus penduduk, agama tidak pernah ditanyakan. Namun, jumlahnya diperkirakan kurang dari 1 persen dari keseluruhan populasi. Sebanyak 63 persennya adalah imigran. 
 
Penduduk muslim justru mayoritas jauh lebih terdidik daripada warga AS kebanyakan. Rata-rata merupakan lulusan perguruan tinggi. Namun, yang paling berpendidikan adalah warga Yahudi. Penduduk Islam di AS juga tidak seperti di negara-negara mayoritas muslim seperti Arab Saudi.(afp/bbc/cnn/the guardian/sha/c23/ami)