Fokus Rohil

Suyatno Disambut Atraksi Pencak Silat di HUT Himpaudi Ke-10

BAGANSIAPIAPI - Mengenakan busana motif batik warna biru bercelana gelap, Bupati Rohil H Suyatno didampingi Plt Sekda Drs H Surya Arfan sekitar pukul 09.30 WIB, Ahad (30/8) menghadiri puncak Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) ke-10  menyuapi anak PAUD yang mengikuti puncak HUT Himpaud.
 
Wajahnya terlihat sumringah ketika melihat bocah kecil memperagakan silat dan tarian persembahan. 
 
‘’Iya..... iya.... iya,’’ teriak Suyatno menyaksikan dua pendekar cilik yang memperagakan gerakan silat.  
Sambil tepuk tangan, Suyatno terus memberikan semangat kepada dua pendekar yang tampil secara agresif.  
 
‘’Lumayan bagus gerakan. Hebat sekali,’’ kata Suyatno sambil melangkah kaki memasuki lokasi puncak HUT Himpaudi ke-10 di Pujasera.    Langkah kakinya turut dibarengi oleh grup rebana yang dimainkan sejumlah bocah cilik. 
 
Setibanya di pusat kegiatan puncak HUT Himpaudi, suasana benar-benar cair dan larut dalam kegembiraan.   Terlebih setelah melihat tampilnya sejumlah anak PAUD memperagakan gerakan tarian persembahan.
 
Saat tampil,  para penari menarikan gerakannya masing-masing yang mampu menimbulkan rasa tawa.  Sang pembawa tepak berisikan sirih, hanya terdiam terpaku melihat rekan-rekannya menari. Konsentrasi menarinya buyar ketika Suyatno menawarkan buah rambutan maupun anggur kepadanya.  
 
‘’Ini. Ambillah,’’ kata Suyatno menawarinya buah rambutan dan anggur. Namun sang anak tetap saja diam terpaku melihat barisan dengan yang dipenuhi para undangan pejabat Rohil.
 
Suyatno merasa senang dan sangat menyambut baik terhadap kegiatan yang dilaksanakan Himpaudi yang melibatkan anak PAUD dan TK yang berada di wilayah Kabupaten Rohil. Kegiatan yang dilaksanakan ini mampu menciptakan anak lebih berkreativitas sehingga mampu menjadi generasi yang berkualitas.  
 
‘’Anak di usia dini ini bisa menari. Walaupun yang yang satu ke sana dan yang satu ke sini, namun mereka sudah berani tampil,’’ kata Suyatno.
 
Tema yang diambil Himpaudi berupa cinta maritim dan suka makan ikan ini, tambah Suyatno,  dinilai sangat tepat. Karena, sangat sesuai dengan historis yang pernah diraih oleh Kota Bagansiapi-api.  ‘’Tema ini sudah tepat. Yang penting, banyak makan ikan, kita bisa pintar,’’ kata Suyatno
 
Keberadaan PAUD, lanjut Suyatno, merupakan suatu hal yang tepat. Terutama dalam membentuk dan menempa kader yang berkualitas sehingga mampu menjadi generasi penerus.   
 
‘’Guru yang mengajar di PAUD ini memiliki tugas yang mulia,’’ jelas Suyatno.(rep04/rpc)