Hukum

Wow, 40 Juta Serangan Hacker Mengarah ke Situs Pemerintah


Ternate-Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia mencatat aksi serangan peretas (hacker) ke situs milik pemerintah mengalami peningkatan hingga seratus persen. Bahkan tercatat setidaknya ada 40 juta kali serangan hacker yang terjadi 2012.

Menteri Tifatul Sembiring mengatakan, tingginya angka serangan hacker membuat pemerintah melakukan peningkatan pengawasan internet. Langkah ini diambil mengingat serangan tersebut sudah masuk pada tahap yang mengkhawatirkan.

"Apalagi hampir semua situs milik pemerintah sudah diserang, pelakunya pun mayoritas dari luar negeri. Karenanya pengawasan internet di Indonesia penting dilakukan,"kata Tifatul kepada TEMPO Selasa 28 Mei 2013

Menurut Tifatul, situs milik pemerintah yang paling banyak diserang adalah situs milik pemerintah daerah. Bahkan situs presiden.go.id dan juga ke situs resmi Kepolisian Republik Indonesia pun sudah diserang. Dengan langkah pengawasan internet merupakan kebijakan yang bertujuan memperkuat pertahanan negara di dalam dunia maya. "Untung situs pemerintah belum saling terkoneksi menjadi satu,"pintah Tifatul.

Salah satu contoh serangan ke situs pemerintah, lanjutnya, adalah ke situs presiden.go.id dan juga ke situs resmi Kepolisian Republik Indonesia. Oleh karena itu, kata Tifatul, pemerintah harus memperkuat pertahanan dalam dunia maya.
Lebih lanjut, Mantan Ketua Partai Keadilan Sejahtera menjelaskan, saat ini subscriber internet di Indonesia tercatat telah mencapai 63 juta internet protocol (IP). Satu Internet Protocol digunakan oleh 3 hingga 4 orang.

"Karena itu kami memprediksi memperkirakan ada 200 juta pengguna internet di Indonesia saat ini. Dan jumlah itu terus meningkat setiap tahunnya,"jelas Tifatul.

Dilain pihak, Sahbudin, pengamat IT mengatakan pengawasan internet merupakan kebijakan yang harus ditingkatkan. Hal ini penting mengingat Indonesia merupakan wilayah yang muda diserang hacker. "Saya mendukung pengawasan internet. Apalagi tujuanannya melindungi masyarakat di dunia maya,"ujar Sahbudin. (rep05)