Sosialita

Biar Anak Sehat, Biasakan Jalan Kaki ke Sekolah


Pemerintah daerah London didesak untuk menerapkan batas kecepatan kendaraan yang lebih rendah setelah 36 persen orang tua mengatakan mereka akan mencegah anak mereka berjalan kaki ke sekolah. Selain kecepatan kendaraan, padatnya jalan raya dan minimnya infrastruktur penunjang bagi pejalan kaki (pedestrian)semakin memperbesar kekhawatiran orang tua.

The Living Streets, organisasi pejalan kaki di London, melakukan jajak pendapat pada 1.000 orang tua dari anak-anak sekolah dasar. Dari sini ditemukan bahwa seperempat orang tua akan langsung mengantarkan anaknya dengan mobil dan sebagainya ke sekolah tanpa mempertimbangkan apakah mereka harus berjalan kaki atau tidak.

“Jumlah anak sekolah dasar yang berjalan kaki ke sekolah menurun - dari 53 persen pada 1995 menjadi 49 persen pada 2011,” tulis Daily Mail pada edisi 20 Mei 2013 berdasarkan data terbaru dari National Travel Survey. Juru bicara organisasi mengatakan bahwa tingkat berjalan kaki nasional setidaknya harus mencapai 50 persen.

Tony Armstrong, kepala eksekutif Living Streets mengatakan, "Mayoritas kakek nenek kami berjalan kaki ke sekolah tapi sebagian besar generasi meninggalkan kebiasaan ini. Sedangkan tingkat obesitas telah lebih dari dua kali lipat.”

Di sisi lain, pemerintah dengan gencar mendorong kemajuan olahraga (memperbaiki fasilitas), untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Amstrong berpendapat, investasi untuk itu sangatlah besar. Jika ingin meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, lebih baik canangkan dan gencarkan program jalan kaki ke sekolah. Itu jauh lebih murah dan sederhana. Mendorong gerakan berjalan kaki ke sekolah tidak hanya membantu untuk menjaga anak-anak sehat hari ini, tetapi juga menyehatkan untuk generasi dewasa di masa depan. (rep05)