Razia Narkoba

Warga Pekanbaru yang Positif Narkotika Mayoritas Usia Muda

Pekanbaru-Hampir dua bulan pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau melakukan razia di tempat-tempat hiburan malam yang berada di Kota Pekanbaru. Dalam empat kali melakukan penyisiran, pihak BNNP mendapati 153 pengunjung yang positif menggunakan barang haram narkotika. 
 
Fakta yang mengejutkan didapati oleh pihak BNNP selama melakukan razia yaitu mayoritas para pengguna adalah kaum muda yang terkadang masih duduk dikursi perkuliahan. Kepala BNNP Riau Kombes Pol Ali Pranaka saat dikonfirmasi melalui Kabid Pemberantasan AKBP Haldun SH MH, Selasa (26/5/2015) siang di ruang kerjanya mengatakan bahwa 153 pengunjung tempat hiburan malam yang terjaring akibat positif menggunakan narkotika akan menjalani program rehabilitasi dalam program nasional 1.000 pengguna dan 100 rawat inap oleh BNNP.
 
 "Sudah kita targetkan bahwa ini akan menjadi program BNNP. Mereka yang terbukti sebagai pengguna harus menjalani program tersebut," ucap Haldun.
 
Terkait ditemukannya penyalah guna narkotika di tempat karaoke keluarga, tinggal pihak BNNP melakukan koordinasi bagaimana instansi terkait untuk memandang apakah perizinan yang diberikan masih layak atau tidak. Untuk menyukseskan program Riau bebas narkoba, BNNP meminta kerja sama dari seluruh intansi termasuk informasi dari masyarakat terkait tempat-tempat yang dicurigai banyak tingkat penyalahgunaan narkotika.
 
Sedangkan Kabid Pencegahan Ir Poltak Pinondang di tempat terpisah ketika dijumpai oleh Riaupos.co menuturkan lebih jelas bahwa dari keseluruhan pengguna tersebut, rata-rata mayoritas adalah para kaula muda dan para mahasiswa. "Memang yang paling banyak itu di tempat karaoke keluarga Koro-Koro. Di tempat hiburan malam yang positif narkoba merupakan golongan remaja produktif atau mahasiswa," kata Kabid Pencegahan.
 
Diterangkan lebih jelas oleh Poltak, bahwa pihaknya akan terus melakukan penyisiran di tempat-tempat hiburan malam ataupun karaoke keluarga hingga program 1.000 rehabilitasi pengguna terlaksana. "Kita masih melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya, dan sitemnya masih kita rahasiakan.Tujuannya untuk menghindari agar kegiatan kita tersebut tidak bocor," tutup Poltak.(rep05/rpc)