Sport

Legenda Barca Itu Akhirnya Pergi Setelah Seperempat Abad Mengabdi

Xavi Hernandez akan menjadi daftar alumnus La Masia ke sekian yang mengakhiri masa-masa indahnya bersama Barcelona. Musim depan, Xavi tidak akan mengenakan seragam biru-merah ala El Barca lagi. Melainkan sudah bermain bersama salah satu klub di Qatar, Al Sadd.
 
Penyerahan trofi juara Primera Division pada akhir pekan kemarin akan jadi momen yang paling berkesan bagi Xavi Hernandez. Bukan hanya menjadi trofi Primera Division yang kedelapan sepanjang karirnya bersama La Blaugrana, melainkan juga trofi domestiknya yang terakhir.
 
Sebab, sekalipun durasi kontraknya baru akan berakhir pada Juni 2016, Xavi sudah memutuskan untuk mengakhiri kebersamaannya di Camp Nou, markas Barca. Di musim depan, Xavi dikabarkan akan terbang 5 ribu mil jauhnya dari Barcelona dan bakal bergabung bersama klub elit Qatar, Al Sadd.
 
Karenanya, demi menghormati masa kebersamannya yang hampir seperempat abad, 24 tahun, Barca pun menyiapkan penghormatan khusus bagi Xavi. Diberitakan AS, Barca sudah mengajukan permintaan kepada federasi sepakbola Spanyol RFEF untuk dapat izin memberikan trofi juara Primera Division kepada Xavi akhir pekan ini.
 
Sama seperti Steven Gerrard yang sudah dilepas Liverpool pada pekan lalu, Xavi pun akan mendapat kehormatan serupa. Gelandang bernama lengkap Xavier Hernandez Creus itu menjadi simbol pembinaan di La Masia. Dia sudah bergabung di pembinaan usia dini di Barca sejak usia 11 tahun. 
 
Kepastian bakal hengkangnya pemain yang sudah mencatatkan 505 caps bagi Barca itu diungkapkan ayahnya, Joaquin Hernandez. Joaquin mengungkapkannya dalam sebuah sesi wawancara di Cope Radio. 
 
"Walaupun, impiannya adalah mengakhiri karir di dunia sepakbola di sini (Barcelona, red)," ujar Joaquin.
 
Usianya yang sudah menapak 35 tahun dianggap sudah tidak mampu mengimbangi Barca. Di skuad Barca racikan Luis Enrique kali ini, dengan rerata usia 26,38 tahun, tidak dapat dibohongi bahwa kecepatan Xavi sulit mengimbanginya. Itu yang membuatnya hanya 18 kali menjadi starter, dari 30 caps-nya musim ini di Primera Division.
 
Sebenarnya sebagai playmaker, Xavi belum tergantikan. Namun datangnya Ivan Rakitic membuat Enrique bisa mengubah formasi tanpa pengatur serangan. Dan terbukti hal itu tetap ampuh. 
 
 "Dari situlah mengapa saya merasa ini saatnya bagi dia (untuk pergi, red)," cetusnya.(rep05)