Sosialita

Mau Tahu Penyakit Pembunuh Nomor Wahid di Indonesia? Ini Dia

Jakarta -Stroke menjadi pembunuh nomor wahid di Indonesia. Menurut hasil survei Sample Registration Survei 2014, yang dirilis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Rabu pekan lalu, stroke menduduki peringkat pertama dari 10 penyebab kematian dengan persentase sebesar 21,1 persen.
 
Berturut-turut di bawahnya adalah kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah (12,9 persen), komplikasi diabetes militus (6,7 persen), tuberkulosis (5,7 persen), komplikasi tekanan darah tinggi (5,3 persen), penyakit paru kronik (4,9 persen), penyakit hati (2,7 persen), kecelakaan lalu lintas (2,6 persen), pneumonia (2,1 persen), dan gabungan diare serta gastroentritis karena infeksi (1,9 persen).
 
“Data dikumpulkan dari sampel yang mewakili Indonesia, meliputi 41.590 kematian sepanjang 2014. Pada semua kematian itu dilakukan autopsi verbal, sesuai pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara real time oleh dokter dan petugas terlatih,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, dalam rilisnya, Rabu pekan lalu. "Data ini menunjukkan peningkatan peringkat penyakit tidak menular (PTM)/penyakit degeneratif sebagai penyebab kematian di Indonesia." (Baca: Teknik Pernapasan 4-7-8 Bisa Bikin Kita Tidur dalam 60 Detik)
 
Stroke, yang bertengger di peringkat pertama, patut menjadi perhatian. Sebab, menurut Tjandra, pada 1990-an, stroke berada pada posisi keempat sebagai pembunuh terbanyak di Tanah Air. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa stroke lebih banyak terjadi pada masyarakat dengan pendidikan rendah, tinggal di perkotaan, dan tidak bekerja.
 
Pada awal 1990-an, guru besar pulmonologi di Universitas Indonesia ini melanjutkan, penyakit jantung dan pembuluh darah belum masuk kategori pencabut nyawa terbesar. Namun, pada 2014, penyakit tersebut menjadi penyebab kematian kedua. Merujuk pada hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi penyakit jantung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tertinggi ada di kelompok umur 65-74 tahun. Perempuan Indonesia diketahui lebih banyak menderita penyakit jantung. (rep05)