Riau Raya

Petani Menjerit, Harga TBS Anjlok Hingga 40 Persen

Pekanbaru-Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit kembali mengalami penurunan cukup drastis yang mencapai 40 persen. Penurunan ini ditenggarai oleh menurunnya daya beli pasar terhadap produk CPO.
 
Hal ini diakui Plt Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulher kepada wartawan, Sabtu (18/4/2015). Menurut mantan Sekda Kampar ini, penurunan harga TBS sawit ini sudah terjadi sejak awal April lalu. Untuk saat ini saja, harga TBS hanya berkisar Rp1.500 saja perkilogramnya.
 
"Harga TBS ini sudah menurun sejak awal April lalu, bahkan saat ini harganya sudah mencapai Rp1.500 perkilo," ujarnya.
 
Harga tersebut sambungnya, diperkirakan akan terus bertahan dalam beberapa pekan kedepan."Harga segitu kita perkirakan akan terus bertahan dalam beberapa minggu kedepan. Karena kita melihat daya beli pasar terhadap CPO cenderung menurun, karena produksi berlebih daya beli atau kebutuhan turun, harga pasti turun," tukasnya
 
Disamping itu katanya, pemanfaatan hasil CPO di Riau memang masih sangat kurang. Terutama untuk indsutri olahan dari bakan baku CPO sendiri. Karena itu, melimpahnya produksi CPO di Riau harus bisa dimanfaatkan agar tidak bergantung lagi dengan pasar ekspor.
 
"Produksi kita melimpah. Harusnya kita bisa memanfaatkan produksi yang banyak itu untuk kebutuhan lokal dalam negeri, dengan industri turunan. Sehingga kita tidak bergantung lagi dengan pasar ekspor,"tukasnya.
 
Dengan turunnya harga CPO itu tambah Zulher, membuat sejumlah petani cukup kewalahan.Apalagi penurunan harga CPO berbarengan dengan kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM)."Harga CPO turun berbarengan dengan kenaikan BBM ini memang cukup dikeluhkan pertani, karena biaya operasional meningkat, harga pupuk juga naik," tandasnya.(rep05/mcr)