Riau Raya

Disperindag: Harga Beras Di Pasar Pekanbaru Stabil

Pekanbaru- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengatakan saat ini harga beras di beberapa pasar tradisional wilayah itu  stabil dan tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan karena pasokan beras dari daerah sentra lancar.

"Bahkan sebuah daerah di Kecamatan Rangsang Kabupaten Meranti Provinsi Riau sedang panen raya," kata Kepala Bagian Perdagangan, Disperindag Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, dari pantauan pihaknya setiap hari ke pasar tradisional seperti Senapelan, Rumbai, Sail di Pekanbaru, harga berbagai jenis beras kualitas medium didapati dalam kondisi stabil tidak ada kenaikan.

Meski pada awal terjadinya kenikan beras di Jawa, sempat ada kenaikan harga tetapi hanya pada satu jenis beras saja.

Sedangkan jenis beras asal Palembang dengan merek topi koki, belida masih stabil di Rp11.000 perkilogramnya. Demikian juga dengan beras ramos asal Sumatera Utara dan anak daro dari Sumbar masih bertahan di harga Rp11.000 perkilogramnya.

"Jadi harga beras kualitas medium di jual kisaran Rp10.500-Rp11.000," kata dia.

Kata dia, stabilnya harga beras di wilayah itu erat juga kaitannya dengan turunnya harga beras di Jawa  rata-rata Rp200 perkilogram. Sehingga tidak lagi memicu spekulan beras melakukan aksi menaikkan beras.

Selain  itu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp200 perliter belum mempengaruhi stabilnya harga beras. Hal ini diperkirakan karena pihak organisasi angkutan darat (Organda) belum melakukan revisi terhadap tarif angkutan darat.

"Kenaikan BBM belum berdampak bagi harga beras juga barang kebutuhan pokok lainnya," katanya.

Berbicara stok beras saat ini di Pekanbaru dia menambahkan, masih mencukupi untuk tiga bulan mendatang. karena jumlahnya sekitar 15.000 ton. Jumlah ini masih akan bertambah sebulan mendatang dengan kedatangan beras dari Sulsel sebanyak 6.500 ton.

"Warga tidak perlu kuatir stok berlimpah," kata dia.

Terkait operasoi pasar murah untuk menetralisir harga di Pekanbaru, dia menambahkan sebenarnya pihaknya sudah siap, akan tetapi masih menantikan petunjuk pelaksanaan dari pemerintah.

"DPRD memang pernah mengusulkan untuk dilakukan operasi pasar, tetapi hingga kini belum ada waktu yang pasti," katanya.

Sebelumnya diberitakan pemerintah kota telah menerbitkan Surat Perintah Alokasi (SPA) yang ditujukan ke Bulog untuk mengirim beras miskin (raskin) sesuai pagu kebutuhan per kelurahan.

Pemerintah sengaja melakukan percepatan penyaluran raskin dalam dua bulan sekaligus, hal ini untuk meringankan beban Rumah Tangga Sasaran (RTS) di wilayah itu. (vr01/ant)