Riau Raya

Pemprov Minta Percepat Penetapan Posisi Dirut Bank RiauKepri

Pekanbaru-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah selesai melakukan fit and propertes terhadap calon Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris Utama (Komut) Bank Riau Kepri (BRK) pekan lalu. Diharapkan, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) penetapan bagian dari direksi tersebut hanya sekali saja tanpa ada RUPS selanjutnya.
 
Hal ini disampaikan Plt Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setdaprov Riau, Syahrial Abdi. Ia mengatakan, yang mengikuti fit and propertes pekan lalu ada dua orang untuk posisi jabatan direktur utama dan satu orang untuk komisaris utama.
 
"Dari hasil RUPS tersebutlah nantinya akan mendapatkan hasil, apakah dari dua nama calon Dirut itu akan dipilih salah satu nama atau kedua nama dianggap mumpuni. Kalau kedua nama itu benar-benar dianggap layak, maka pemegang saham akan memilih satu tapi kalau hanya satu nama kita tinggal menetapkan saja," kata Syahrial kemarin.
 
Dijelaskannya, jika OJK nantinya mengeluarkan hasil fit and propertest tersebut dan menyerahkan kepada pemegang saham dalam hal ini Pemprov Riau, maka diharapkannya RUPS penetapan akan diefektifkan hanya sekali saja agar tidak memakan waktu yang lama.  
 
"Saat ini, biarkan saja OJK melakukan verifikasi terhadap hasil fit and propertes pekan lalu itu. Jangan sampai nanti saat penetapan ada keluhan-keluhan lainnya sehingga menuntut kita kembali melakukan RUPS selanjutnya," terang mantan Karo Kesra Setdaprov Riau itu.
 
Disinggung mengenai poin mana sajakah yang memperlambat OJK dalam menetapkan Dirut dan Komisaris utama (Komut) BRK itu. Menurut Syahrial, yang membuat lamban tersebut saat verifikasi dua calon Dirut tersebut dari segala aspek seperti hubungan keluarga dua tingkat dengan pihak perseroan.
 
"Sebenarnya ini tidak lama karena dari RUPS pertama pada 8 November lalu, artinya baru sekitar tiga bulanan, biarlah OJK saat ini meneliti dengan track and record calon hingga selesai dari pada nantinya ada sesuatu hal yang tidak diinginkan dan memaksa kita mengulang proses tersebut dari awal," terangnya. (rep05/mcr)