Riau Raya

Selama 2014, Realisasi Investasi Riau Capai Rp22,38 Triliun

Pekanbaru-Realisasi investasi di Provinsi Riau pada 2014 mencapai Rp22,38 triliun, melebihi  target yang telah ditentukan oleh Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp18 triliun, menunjukkan tingginya animo investor menanam modal di "Bumi Lancang Kuning" itu.
 
"Investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai 1.369,6 dolar AS atau setara dengan Rp14,67 triliun dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) senilai Rp 7,7 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal Dan Promosi Daerah (BPMPD) Pemerintah Provinsi Riau Irhas Irfan di Pekanbaru, Senin.
 
Menurut Irhas dari 2013 investasi di Riau tercatat terus mengalami kenaikan. Sebagai gambaran dana investasi yang masuk ke Riau pada 2013 senilai Rp17,2 triliun dari target semula Rp7,6 triliun.
 
"Investasi dari PMDN maupun dari PMA di Riau didominasi industri sektor hilir untuk perkebunan kelapa sawit, pulp dan kertas. Selain itu juga investasi di bidang energi kelistrikan, perhotelan maupun perdagangan," urainya.
 
Pencapain investasi sebesar Rp22 triliun tersebut diraih dengan kerja keras dan diharapkan dengan derasnya arus dana masuk ke Riau dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan di masyarakat.
 
Capaian investasi ini perlu diapresiasi karena telah menempatkan Provinsi Riau di peringkat ke tujuh dalam pencapain investasi dari 34 provinsi se-Indonesia.
"Untuk 2014, Riau masuk peringkat ke tujuh untuk penanaman modal baik dari PMDN maupun PMA, sekaligus paling tinggi se-Sumatera," terangnya.  
 
Berbagai strategi kata dia, telah dilakukan untuk menaikkan daya tarik bagi pengusaha yang ingin menanamkan modalnya di Riau, mulai dari sosialisasi menggunakan media TV maupun media internet untuk mempromosikan potensi usaha di Riau.
 
Selain itu pihaknya telah meningkatkan kerjasama dengan pihak Kepolisian untuk memberi rasa aman dalam berinvestasi  dan menjalankan usaha. Sinergi dan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten, Kota juga terus di lakukan untuk menggairahkan iklim usaha di Daerah, selain memudahkan perizinan dalam berinvestasi.
 
Pada 2015 ini pihak BKPM belum menentukan target investasi yang harus dicapai Provinsi Riau. "Sampai sekarang kita belum menerima ketetapan target investasi dan berharap BKPM lebih realistis dalam menentukan target, karena dua tahun ini kita selalu mengalami kenaikan," jelasnya. (rep05/ant)