Riau Raya

Pengemis Anak Pekanbaru Berasal dari Luar Daerah

Pekanbaru - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Riau, Esther Yuliani, mengatakan pengemis anak di perempatan lampu merah adalah anak-anak yang berasal dari Dumai, Duri, Tembilahan, Lubuk Pakam Sumut dan Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh, Pariaman, Sumbar.

"Pengemis anak tersebut tinggal tidak menetap dan hanya beberapa bulan berdiam di Pekanbaru, selanjutnya mereka bepergian ke tempat lain dan melaksanakan pekerjaan yang sama, mengemis" kata Esther Yuliani dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan itu terkait sejumlah survei dia terhadap anak jalanan yang mengemis di perempatan lampu mereka Kota Pekanbaru, yang marak terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Menurut Esther, ibu dari anak yang dieksploitasi oleh orang tuanya untuk mengemis tersebut mengakui mereka sengaja menyuruh anak mereka untuk mencari nafkah.

Anak di bawah umur itu, katanya lagi, disuruh oleh orang tua mereka mencari duit untuk membeli makan, sedangkan pendidikan  anak tidak bisa dilanjutkan karena terbatasnya kemampuan keuangan.

"Ada anak mereka yang ingin sekolah, tetapi ketiadaan biaya, maka anak terpaksa tidak mendapatkan pendidikan,"katanya dan menambahkan para orang tua Anjal disuruh mendatangi rumah pemberdayaan anak LPA Riau, namun tidak pernah datang.

Padahal kata Esther lagi, anak tersebut bisa disalurkan ke PAUD secara gratis dan dibina oleh Dinas Sosial Kota Pekanbaru.

Ia menjelaskan, sejumlah keluarga Anjal, menyewa tempat tinggal yang tidak layak huni, di antaranya di belakang pusat perbelanjaan modern mall SKA Pekanbaru.

Namun demikian, katanya lagi, setelah pertemuan LPA dengan orang tua Anjal tersebut selama tiga bulan kemudian, ibu dan anak itu tidak lagi turun ke jalan. Akan tetapi pada bulan berikutnya hanya Anjal yang turun ke jalan untuk mengemis tanpa didampingi orang tuanya.

"Ketika Satpol PP turun menangkap mereka, Anjal justru lari dan melompat ke got, karena merasa takut. Seharusnya penertiban anak jalanan dilakukan dengan baik dan bukan menakutkan mereka. Beri pengarahan dan solusi agar Anjal tidak lagi turun ke jalan,"katanya. (cr01/ant)