Riau Raya

Jelang Tahun Baru, Pengunjung Hotel Pekanbaru Meningkat

Pekanbaru-Pengunjung hotel di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau meningkat sekitar 20 hingga 50 persen menjelang perayaan pergantian tahun baru 2015.
 
"Dibandingkan hari biasa, jumlah hunian mengalami  peningkatan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20 persen," kata Sales Marketing Manager Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru Lily Winarsih, di Pekanbaru, Selasa.
 
Dia mengatakan kebanyakan dari pengunjung yang datang berasal dari luar kota Pekanbaru, namun masih  wisatawan domestik dari Riau.  
 
"Selain untuk menyambut tahun baru, sebetulnya perayaan Natal kemarin juga menjadi salah satu hal yang meningkatkan jumlah pengunjung hotel," jelas dia.
 
Namun,disamping itu, dia mengungkapkan, bahwa peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan dengan adanya kebijakan baru dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yang menyatakan bahwa  pihaknya telah menetapkan bahwa mulai 1 Desember 2014, tidak ada lagi lembaga pemerintah yang menyelenggarakan kegiatan rapat di hotel.
 
"Kebijakan baru tersebut menyebabkan bisnis perhotelan kami nyaris mati suri dan menurun drastis, penurunannya mencapai hingga 50 persen," tegasnya.
 
Dia menjelaskan bahwa selama ini pihak pemerintah merupakan pengguna rutin jasa perhotelan untuk kegiatan rapat dan sosialisasi, tetapi sejak pemberlakuan kebijakan baru tersebut bisnis hotel menjadi sepi.
 
Menurut dia, kebijakan baru dari pemerintah tersebut, perlu dievaluasi kembali, agar usaha bisnis perhotelan tidak jatuh.
 
"Pihak swasta tidak begitu rutin menggunakan jasa hotel, dan biasanya swasta hanya menggunakan jasa perhotelan sekitar tiga bulan atau enam bulan sekali" ujarnya.
 
Tetapi, jelasnya, pihak kami akan tetap mengupayakan cara lain untuk kembali menarik  minat pengunjung, dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan perlombaan, atau  semacam promo.
 
Sementara itu, pihak hotel  Grand Tjokro Pekanbaru melalui Sales Marketing Managernya, Rinaldi mengakui, bahwa menjelang pergantian tahun, pengunjung hotelnya meningkat hingga 50 persen.
 
Dari 90 kamar yang tersedia, 50 diantaranya sudah di booking dan telah dibayar, dan sampai hari ini masih cukup banyak yang mengkonfirmasi kamar kosong kepada pihak kami," ungkapnya.
 
Kemudian terkait dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah tentang tidak dibolehkannya pejabat atau lembaga pemerintah untuk rapat di hotel, dinilainya tidak efesien.
 
Dia berharap agar kebijakan dari pemerintah tersebut dapat di tinjau ulang, karena menurut dia kebijakan tersebut tidak hanya mematikan bisnis hotel, tetapi juga pedagang kecil.
 
"Biasanya kami mensuplai sayuran dari pedagang-pedagang tersebut, tetapi untuk saat ini  kita tidak mengorder,"ucapnya. (rep05/ant)