Hukum

Ini Instruksi Jokowi Soal Tentara-Polisi Bentrok di Batam

Jakarta-Presiden Joko Widodo sudah mendapatkan laporan soal bentrok antara tentara dan polisi di Batam dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Jokowi memerintahkan agar kedua institusi memberikan solusi konkret yang bersifat permanen pada 2-3 hari mendatang.
 
"Presiden meminta solusi permanennya seperti apa. Ini lagi menunggu cek di lapangan, apa yang terjadi, kenapa para prajurit TNI-Polri mudah untuk panas. Data lapangan sedang diminta," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
 
Andi menuturkan, sejak Rabu malam hingga Kamis pukul 02.00 WIB, Presiden terus memantau perkembangan situasi di Batam. Jokowi mendapat laporan dari Tedjo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Wakil Gubernur Riau Suryo.
 
"Presiden lalu memerintahkan KSAD untuk segera ke Batam didampingi Pangdam. Presiden juga langsung telepon dengan Pak Suryo yang berusaha memediasi dan memberikan dukungan," kata dia.
 
Andi menyatakan bahwa Presiden meminta solusi konkret. (Baca: Menko Polhukam: Mereka Tidak Mengindahkan Perintah Atasan lalu Bongkar Gudang Senjata)
 
"Solusi yang selama ini diterapkan bersifat sekadar, tetapi belum masuk akar masalah. Setelah (bentrokan) Sumatera Utara, Batam, Presiden melalui Menkopolhukam betul-betul meminta agar solusi permanen dicari dalam waktu 2-3 hari ini," ucap Andi.
 
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menyebutkan bahwa baku tembak antara TNI dan polisi itu terjadi akibat adu pandang empat personel TNI Yonif 134 Tuah Sakti dan dua personel Brimob Polda Kepulauan Riau pada Rabu pagi.
 
Pada Rabu siang, sejumlah pemuda tegap, berpakaian bebas, dan berambut cepak datang ke Mako Brimob dan melakukan perusakan barak. Sesudah insiden perusakan itu, Komandan Resor Militer dan Komandan Distrik Militer Batam mendatangi Mako Brimob Polda Kepulauan Riau untuk memerintahkan para prajurit TNI kembali ke barak.
 
Namun, kata Fuad, ada aksi provokatif dari oknum Brimob, yang menyulut amarah personel TNI. Aksi saling balas tembakan pun terjadi. Jarak di antara kedua markas kesatuan itu tak lebih dari 500 meter. (rep05)