Riau Raya

BBM Naik, Besok Organda akan Stop Operasi Angkutan

Pekanbaru-Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Darat (Organda) memutuskan untuk menyetop operasi angkutan yang dikosentarisikan pada sejumlah pelabuhan di Indonesia mulai esok karena pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dinilai tidak mendengarkan keluhan mereka.
 
"Musawarah Kerja Nasional (Mukernas) memutuskan bahwa dengan dinaikan harga bahan bakar minyak, maka Organda akan menyetop operasi pada tanggal 19 November atau besok secara nasional," ujar Ketua Organda Riau, Nasir melalui sambungan telepon seluler di Pekanbaru, Selasa.
 
Hal tersebut dinyatakan Nasir yang sedang berada di Semarang, Jawa Tengah, sebagai salah satu hasil penting dalam Mukernas Organda ke-4 yang berlansung di Semarang selama tiga hari berturut-turut mulai dari 16-18 Nobember 2014
 
Dia mengutarakan, keputusan itu diambil setelah sebelum Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Organda Eka Sari Lorena melakukan konsultasi dengan Kementerian Pehubungan dan Kementerian Perdangangan yang sekaligus meminta solusi, agar BBM bersubsidi tidak dinaikan.
 
Namun dari hasil pertemuan yang dilakukan oleh DPP Organda tidak didengarkan, sehingga Dewan Pengurus Daerad (DPD) sepakat untuk menolak kenaikan BBM dengan melakukan stop operasional karena kenaikan bahan bakar hampir 35 persen.
 
"Jadi, tarif kita belum naikan. Sebab kalau tarif dinaikan, penumpang belum tentu ada. Maka dengan tidak operasinal, mudah-mudahan pemerintah berpikir supaya subsidi diberikan kepada angkutan umum karena untuk melayani kepentingan masyarkat juga," paparnya.
 
Untuk pelaksanaan setop operasi esok di Riau, lanjut dia, bakal dilakukan dengan memfokuskan pada satu titik yakni Pelabuhan Dumai yang sudah terkenal sebagai tempat untuk melakukan ekspor minyak sawit mentah (CPO) ke negara tujuan.
 
"Tempat kita setop operasi, pelabuhan. Jadi di Indonesia ini ada Plabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan sebagainya. Kalau untuk dijalan-jalan, tidak begitu kali (setop operasi), cuma di pelabuhan saja kita fokuskan," ucapnya, menegaskan.
 
Pemerintah sehari sebelumnya telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter, sehingga harga premium yang semula Rp6.500 menjadi Rp8.500 dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500.
 
Pengumuman dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan pemberlakuan mulai Selasa, 18 November 2014, pukul 00.00 WIB secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
 
"Untuk rakyat kurang mampu disiapkan paket perlindungan sosial, KIS (Kartu Indonesia Sehat), KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif. Pemerintah sangat menghargai masukan-masukan. Semoga keputusan pengalihan susidi ke arah produktif ini akan memberikan yang bermanfaat bagi rakyat keseluruhan," kata Presiden. (rep05/ant)