Fokus Rohil

Kadistanak Rohil Bangga dengan Gapoktan Tani Berkarya

 ROKAN HILIR - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkarya di Kepenghuluan Seremban Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau dinilai sukses membangun lembaga keuangan mikro agribisnis (LKM-A) hingga membawa dampak positif bagi perekonomian dan terciptanya kemandirian masyarakat.

 
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Rohil Ir Muslim, disela meninjau Gapoktan Tani Berkarya di Kepenghuluan Seremban Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, beberapa waktu lalu. Menurutnya, gapoktan yang berdiri sejak tahun 2011 ini, telah memiliki modal usaha sebesar Rp150 juta.
 
Gapoktan ini, sebut kadis, mengkordinir para peternak dan petani yang sudah berhasil mengeluti bidangnya, seperti ternak jangkrik, burung puyuh, sapi, lebah madu, ikan dan usaha batu bata. Selain itu, untuk jenis pertanian meliputi, petani cabe, kacang panjang dan jenis kacang-kacangan lainya.
 
"Jadi LKM-A gapoktan tani berkarya memberikan pinjaman terhadap para anggotanya sebagai modal mengembangkan usahanya. Dan, baru ini gapoktan yang jadi lembaga keuangan mikro lokal. Mereka bisa membangun ekonomi desanya hingga tercipta kemandirian didesa Seremban Jaya,"ungkap kadis.
 
Gapoktan tani berkarya yang beranggotan 150 orang ini, dibuat dengan akta notaris nomor 01 tanggal 1 Maret 2012, telah berkembang pesat membina dan mengembangkan taraf kehidupan masyarakat petani dan peternak."Saya menilai kunci sukses keberhasilan gapoktan ini adalah keterbukaan pemimpinya terhadap anggota. Kita akan upayakan kedepan dalam pengelolaan pakan ternak," jelas Muslim.
 
Ketua Gapoktan Tani Berkarya Desa Semban Jaya, Kariono, mengatakan selain membuka pinjaman, LKM-A gapoktan Tani Berkarya juga membuka bentuk simpanan, seperti  tabungan anak sekolah, tabungan anak mengaji, tabungan hari raya, tabungan simpan pinjam dan simpanan pokok
 
"Kalau tabungan sukarela biasanya, petani menyimpan keuanganya secara sukarela dan tabungan simpan pinjam diperuntukan bagi anggota yang membutuhkan modal usaha tambahan. Kita juga memberikan masukan, pembinaan agar petani bisa berhasil memulai usahanya," terangnya.
 
Khusus peternak, gapoktan eksis memberikan motivasi dan bantuan modal usaha, seperti peternak jangkrik, ternak burung puyuh. Mereka, lanjut Kariono, kini sudah mampu dan memiliki penghasilan memadai,"Memang diawalnya pernah gagal tetapi kita terus suport hingga berhasil saat ini," ujarnya.
.
Kini, gapoktan tani berkarya, ingin merambah kesektor pengembangan usaha pangan ternak dan pupuk, namun terkendala mesin. Sebab selama ini peternak dan petani terpaksa membeli pakan dengan cost yang jauh lebih besar, "selama ini kita tahu cara membuatnya tetapi alatnya tidak ada," keluhnya.
 
Masih dalam konteks pengembangan keuangan mikro dikalangan kelompok tani, Kepala UPTD Balai Penyukuhan Pertanian (BPP)  Rimba Melintang, Tudarto, menyebutkan awal berdirinya gapoktan termotivasi keinginan para petani untuk maju dan berkembang dalam usaha pertanian dan peternakan. Kini, usahanya sudah berkembang menjadi lembaga keuangan mikro agribisnis.
 
Dikatakan, BPP sendiri siap membantu memecahkan masalah pertanian dan perternakan yang sedang dihadapi para petani dan peternak. BPP juga membawahi 15 orang penyuluh pertanian meliputi Kecamatan Rimba Melintang dan Bangko Pusako.
 
"Kami siap membantu memecahkan semua persoalan terkait ternak dan pertanian. Sebab, BPP sendiri sebagai pos kumpul penyuluhan, pembinaan dan pengembangan usaha pertanian. Namun, jika kendala yang dihadapi belum terpecahkan, persoalan ini akan dibawa kedinas yang memiliki tenaga teknis," ujarnya.
 
Sudarto menambahkan, Kecamatan Rimba Melintang dan Kubu merupakan sentra tanaman padi. Selain itu, BPP juga melihat potensi tanaman unggul tiap daerah, dan khusus di Kepenghuluan Seremban Jaya subsektor yang dikelola kelompok taninya meliputi pertanian dan peternakan.
 
"Walau banyak areal lahan pertanian di Kecamatan Rimba Melintan, akan tetapi perkembangan masalah ternak juga digiatkan. Kita sendiri sudah siapkan penyuluh pertanian dan peternakan di setiap kelompok tani,"tambah Sunarsono Penyuluh Pertanian Seremban Jaya. (rep05/mcr)