Sosialita

Payudara Berkali-kali Diedit, Keira Knightley Ngaku Lelah

Ketika Keira Knightley setuju untuk berpose tanpa busana bagi majalah Interview edisi September 2014 lalu, salah satu syarat yang diajukannya adalah hasil foto tersebut tidak boleh direkonstruksi alias diedit atau melalui Photoshop.
 
"Tubuhku telah banyak dimanupulasi dalam berbagai kesempatan, dengan ragam alasan. Entah itu untuk poster film atau hasil jepretan paparazi," katanya kepada Times.
 
Untuk penawaran pemotretan majalah tersebut, Keira menyepakati keinginan tim kreatif untuk mengabadikannya tanpa busana. Namun, mereka juga harus memenuhi syarat untuk tidak mengubah bentuk tubuhnya lewat editan foto.
 
"Oke, aku setuju untuk berpose topless (telanjang dada) asal Anda tidak membuat payudaraku bertambah besar, atau diedit. Aku merasa ini penting, menujukkan sikap keberatan," terang aktris berusia 29 tahun ini.
 
"Aku rasa, tubuh perempuan adalah arena perdebatan, dan fotografi adalah bagian yang harus disalahkan. Masyarakat kita begitu terpaku dengan efek dan teknik fotografi mutakhir. Jadi, begitu sulit untuk melihat bentuk tubuh yang berbeda," imbuhnya.  
 
Selain itu, Keira juga mengisahkan soal insiden kecil antara dirinya dan majalah Allure. "Mereka selalu mengedit payudaraku. Aku hanya benar-benar marah dan lelah saat mereka sudah keterlaluan. Untuk poster film King Arthur, mereka memberikanku payudara aneh yang terlihat turun. Memang benar, payudaraku itu kecil. Jadi, saat mereka melakukan pengeditan digital, aku berpikir, whoaaa! Dalam poster itu ada wajahku. Aku berpikir, jika mau membuat payudara fiktif, setidaknya buatlah payudara yang keren." (rep05)