India ternyata memiliki 3.000 tentara anak dan praktik ini telah ada setelah pemerintah Negeri Hindustan itu memerangi gerilyawan separatis di wilayah utara Kota Kashmir.

Surat kabar the Huffington Post melaporkan, penelitian mengungkapkan tak hanya pemerintah namun juga kelompok pemberontak menggunakan anak-anak dilatih secara khusus membantu mereka berperang. Tugas mereka tak hanya menjadi mata-mata dan kurir namun juga dipersenjatai dengan senapan dan dilatih menanam ranjau darat, serta merakit bom.

Catatan jurnal Wall Street mengungkapkan beberapa negara bagian sudah mengakui mereka melibatkan anak-anak dalam konflik bersenjata di pelbagai wilayah India. Catatan ini juga menuliskan banyak keluarga di negara itu mengaku didatangi pemberontak dan memaksa setiap keluarga menyediakan satu anak untuk direkrut.

Peneliti hak asasi Asia dari Human Rights Watch Bede Sheppard mengatakan perekrutan ini berpengaruh besar pada pertumbuhan anak. "Baik pemerintah dan pemberontak harusnya tidak lagi menyeret mereka dalam perang. Mereka jangan sampai hancur peluang pendidikan dan berkembang," ujarnya. (rep05)