Sosialita

Salahuddin Cecero, Mantan Pecandu Narkoba dan Pastur yang Kini Berislam

PHILADELPHIA -- Salahuddin Cecero lahir di Philadelphia, Amerika Serikat. Hidup di lingkungan keras membuat Decero mudah terlibat obat-obatan terlarang, minuman keras dan seks bebas. Satu titik, ia ingin menapaki hidup yang lebih baik. Decero bertransformasi menjadi pastur. Sebelum akhirnya, ia temukan Islam, dan menjadi Muslim. Alhamdulillah.

"Di usia remaja, saya hanya tahu sedikit hal. Ini yang mendorong saya jatuh ke dalam kehidupan duniawi," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Jumat (17/10).

Hanya satu waktu, ia pergi ke gereja. Itupun sebatas, perayaan hari besar saja. Decero lebih memilih bertemu dengan teman-temannya. "Saya tidak percaya Tuhan sama sekali. Tapi keyakinan ini gugur setelah saya bertemu seseorang," kata dia.

Setiap bertemu orang ini, Decero terlibat dialog tentang ketuhanan. Kadang ia tidak tahan. Namun, kadang ia tertarik untuk membahasnya. "Saya bersedia menemukan Tuhan. Tapi saya tidak tahu siapa itu Allah. Dia mengatakan Yesus itu Tuhan dan Juru Selamat," ucapnya,.

Sejak itu, Decero mulai merasa perlu untuk mencari tahu siapa Tuhannya. Ia tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan temannya itu. Seketika pula, Decero menjadi sosok yang religius. Tidak lagi menyia-nyiakan waktunya.

"Saya memiliki pikiran untuk menjadi seorang imam. Tapi saya ragu untuk mengungkapkannya," kata dia.

Mulailah Decero mewujudkan keinginanya itu. Ia mengikuti sekolah imam Katolik selama 10 bulan. Tahap akhir, Decero mencari Tuhan dimulai ketika ia bertemu dengan seorang ulama.

"Dia meminta saya bertanya tentang gereja, Yesus, Bunda Maria dan sejarah. Dia tanya, kapan Yesus mengatakan dirinya Tuhan," tanya imam itu.

Decero kaget bukan main. Ia tidak menyangka mendapat pertanyaan seperti itu."Sejak itu, saya banyak berpikir tentang apa yang dibicarakan. Saya mulai membaca Alquran dua kali berturut-turut. Saya mulai membaca hadist Rasulullah," kata dia..

"Saya juga mulai menyelidiki bagaimana Muslim berdoa. Hingga pada empat bulan, saya semakin yakin, Yesus bukan Tuhan, apalagi anak Tuhan," kata dia.

Keyakinan itu coba ia tuangkan dalam niatan untuk mengunjungi masjid. Decero ingin menjadi Muslim. "Ulama itu kemudian mengajari saya menjadi Muslim, dan Insya Allah menjadi Muslim yang kaffah," kata dia. (cr01/rol)