Riau Raya

Silikon Cair Lebih Berbahaya untuk Bedah Plastik

SILIKON cair banyak dipilih karena harganya murah. Padahal, penggunaan silikon cair tidak direkomendasikan oleh banyak dokter kecantikan dan bedah plastik.
 
“Sebenernya silikon cair itu tidak untuk tujuan kecantikan. Biasanya untuk industri, sehingga harganya murah. Sementara, kalau untuk kecantikan itu ada spesifikasinya sendiri,” kata dr. Luluk Maya Savira, ahli dermatologi klinik Ammara, seperti yang dilansir dari Okezone melalui sambungan telepon, Minggu, 12 Oktober 2014.
 
Perlu diketahui, silikon adalah polimer non-organik dengan bentuk yang bervariasi. Umunya, ada tiga jenis silikon yang umum digunakan, yaitu padat, gel, dan cair. Untuk silikon cair, ada yang dimasukkan ke tubuh melalui suntikan, dan ada yang dibungkus dengan suatu membran. Di antara ketiga jenis silikon tersebut, silikon cair paling rentan pecah dan berbahaya.
 
“Fungsi silikon cair yang aman umumnya hanya untuk operasi mata, di mana cairan tersebut bekerja sebagai perekat. Jika penggunaannya tidak tepat, maka berbahaya,” tuturnya.
 
Sementara untuk silikon padat, menurut dr Luluk, lebih dianjurkan untuk memperbesar payudara dan bokong. Kendati demikian, prosedurnya tetap harus ditangani oleh dokter bedah bedah plastik. Sedangkan untuk wajah, dr Luluk mengatakan lebih baik mencari alternatif selain menggunakan silikon.
 
“Sebenarnya untuk sekarang silikon sudah tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Untuk wajah alternatifnya kita bisa pakai filler, seperti menggunakan tulang rawan. Sedangkan untuk payudara atau bokong bisa dengan silikon padat, itu lebih baik dan harus dilakukan oleh profesional,” tutupnya. (rep01/ozc)