Bila Prabowo Menang: Kursi Menag untuk NU, Bukan dari Wahabi

Ahad, 15 Juni 2014

Jakarta-Kubu Prabowo-Hatta telah membuat perjanjian tertulis dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU), terkait posisi menteri agama jika Prabowo terpilih jadi presiden. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PBNU KH Masduki Baidlowi.
 
"Menteri agama tetap dari kader NU. Itu yang dibicarakan Said Aqil Siradj dan Mahfudz dengan Prabowo. Jadi tidak mungkin menteri agama dari Wahabi karena ada PKS dan PAN di situ," kata Masduki sebelum deklarasi Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Gerakan Pemuda Ansor Jateng untuk Prabowo-Hatta di Rumah Makan Semarang Island, Kawasan Marina, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (14/6).
 
Masduki menyatakan merapatnya Mahfudz MD dan Said Aqil Siradj ke kubu Prabowo untuk menyelamatkan kepentingan NU. Satu di antaranya memastikan menteri agama di kabinet selanjutnya tetap dipegang kader NU.
 
Maka dari itu, Masduki menampik opini bahwa NU pecah. Ada tokoh NU di dua kubu menurutnya justru bagus untuk mengamankan kepentingan NU, siapa pun presidennya kelak.
 
"Ada yang bilang kan jangan menaruh telur dalam satu keranjang," katanya.
 
Namun Masduki mengaku tidak tahu apakah tokoh NU di kubu Jokowi telah mendapat kepastian serupa soal menteri agama. Ia hanya mengatakan, bahwa telah ada perjanjian tertulis tentang jatah menteri agama di kubu Prabowo.
 
"Saya tidak tahu bagaimana di sana (kubu Jokowi-JK). Yang jelas hitam di atas putih kan baru di Prabowo. Politik kan pertaruhan jabatan, tidak apa-apa, asal cara-caranya bermoral," pungkasnya.
 
Di sisi lain, menurut Masduki, Indonesia membutuhkan pemimpin yang menjadi dalang, bukan wayang.
 
"Maka kita lebih memilih Prabowo yang memiliki komitmen terhadap kemandirian nasional," katanya. (rep05)