Arogan, Manager Land Matter PT CPI Nyaris Dihajar Massa

Jumat, 15 November 2013

RANTAU BAIS - Terkesan arogan, Manager Land Matter PT Chevron Pasifik Indonesia, Navarel, nyaris dihajar massa. Kejadian itu di Kepenghuluan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kamis (14/11/2013).
 
Kejadian berawal dari lahan warga yang belum diganti rugi pihak perusahaan. Bahkan, Navarel sempat mengeluarkan kata tak pantas didengar kepada Anggota Komisi I DPRD Rohil, Rasmali SH dan Sudarno H Yusman dengan membentak dan mengatakan "Jangan ikut campur".
 
Awalnya, PT CPI melakukan ekskusi lahan warga di jalan By Pass Pemburu, Kepenghuluan Rantau Bais. Namun, sekitar empat Kepala Keluarga yang memiliki tanah seluas 600 meter belum diganti rugi pihak perusahaan. Merasa haknya tak ditanggapi, keempat warga protes. Namun, ekskusi batal karena warga marah. Beruntung, puluhan aparat keamanan dari Polres Rohil turun ke lokasi kejadian.
 
Komar Ismail, juru bicara warga, mengatakan, lahannya tiga rekan lainnya seperti, Asrizal, Azhari dan Darwis belum pernah diganti rugi oleh PT CPI. Tetapi, dengan seenaknya PT CPI melakukan ekskusi lahan.
 
"Kapan lahan kami dibebaskan (dibayar). Siapa yang menerima uangnya, dan mana barang buktiknya?," tanya Komar Ismail kepada Manager Land Matter PT Chevron Pasifik Indonesia, Navarel.
 
Sementara, tegas Komar, lahan yang diganti rugi bukan milik mereka melainkan milik rekan lainnya yakni, Johar cs. "Sedangkan Johar sudah meninggal dunia. Kami tidak pernah menerima uang ganti rugi. Apalagi mewakilkan tanah kami ke orang lain untuk diganti rugi," tegas Komar.
 
Mendengar itu, dengan kesan arogan, Navarel bersisikukuh menebangi tanaman warga milik warga di bawah power line. Akibatnya, perlawan terjadi oleh warga dan tak mengizinkan PT CPI melakukan hal tersebut.
 
Akhirnya, adu mulutpun terjadi dan Navarel naim pitam. Bahkan tak memperdulikan anggota dewan yang hadir saat itu. "Bapak siapa? Jangan ikut campur, diam saja bapak," bentak Navarel dengan sombong kepada anggota DPRD Rohil, Rasmali dan rekannya. Menurut Navarel, lahan seluas 3,5 hektar di areal itu seluruhnya sudah dilakukan pembebasan oleh PT CPI.
 
Mendengar bentakan Navarel. Sontak saja Rasmali tersinggung berbalik marah membentak Navarel. "Saya ini anggota dewan terhormat. Anda sudah keterlaluan dan arogan. Tolong hargai masyarakat kami," balas Rasmali meninggikan suara. Akibatnya, sejumlah warga yang ada larut emosi dan hampir menghajar Navarel. 
 
Beruntung, kejadian tersebut dapat direlai Camat Tanah Putih, Suryadi dan sejumlah anggota kepolisian yang turun ke lokasi. Navarel kemudian diamankan, dan akhirnya satu persatu yang terlibat bubar dan melakukan perundingan di Kantor Camat Tanah Putih. (rep1)