Alamak, Bendera Merah Putih Penuh Coretan di Lamongan

Selasa, 03 September 2013

net

Lamongan, - Warga Lamongan geger. Bagaimana tidak, lambang negara berupa bendera merah putih yang dipenuhi dengan coretan yang salah satunya adalah lambang partai terlarang, yaitu gambar palu arit, serta gambar-gambar lainnya yang disertai dengan kata-kata.

Informasi yang dihimpun detikcom menyebutkan, temuan bendera bercoretkan gambar palu arit, bulan bintang, salip dan gambar bintang segi lima dan bertuliskan "Yang Kuinginkan Hanya Kemerdekaan" tersebut ditemukan di halaman sebuah warung lesehan di kawasan Kecamatan Paciran Lamongan. Selain itu, bendera merah putih tersebut juga bertuliskan "Aku tak butuh bendera ini" yang tertulis dengan spidol warna hitam.

Penemuan bendera yang bergambar bermacam-macam tersebut berawal dari seorang pemilik warung lesehan yang ada di Desa/ Kecamatan Paciran yang bernama Nurhasim yang mengaku kehilangan bendera merah putih pada senin dini hari sekitar pukul 03.00 pagi. Saat itu, warung milik Nurhasim didatangi oleh 2 pemuda yang berboncengan menggunakan sepeda motornya. Begitu datang, kedua pemuda tersebut langsung mengambil bendera merah putih yang terpasang di depan warungnya untuk memperingati hari kemerdekaan.

Semula, Nurhasim mengira kalau ulah kedua pemuda tersebut hanya iseng saja. Namun, betapa kagetnya Nurhasim ketika pada pagi harinya bendera tersebut telah terpasang kembali dengan dipenuhi coretan-coretan yang diantaranya adalah lambang partai terlarang di Indonesia dan lambang-lambang lainnya.

Wakapolres Lamongan, Kompol Yudistira kepada wartawan mengatakan, tak mau dituduh macam-macam, pemilik warung yang bernama Nurhasim tersebut langsung melaporkannya ke pihak yang berwajib. Polisi, kata Yudistira, kemudian mengamankan bendera tersebut ke Mapolres Lamongan. "Saat itu pemilik warung sempat berteriak tapi pelaku sangat cepat melarikan diri menggunakan sepeda motor sehingga tidak bisa dikenali," katanya.

Hingga kini, kata Yudistira, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penghinaan yang dilakukan terhadap lambang negara tersebut. "Kami masih terus melakukan penyelidikan dan mengungkap motif kejadian ini," jelasnya. (rep1)