Alat Berat Proyek Turap PU Riau Runtuhkan Jalan

Selasa, 30 Juli 2013

ilustrasi

BANGKO PUSAKO - Pengerjaan turap Sungai Bangko Kiri, Kecamatan Bangko Pusako berdampak negatif pada kondisi daerah sekelilingnya. Akibat hilir mudiknya alat berat proyek tersebut di Jalan Penghulu Usman, saat ini kondisi fasilitas umum itu runtuh dan sulit dilalui warga.

Pantauan di lapangan, jalan itu kini terbelah-belah disebabkan kerab dilindas alat berat proyek bernila Rp2.974.337.000 dari dana APBN tahun 2013. Di plang pengumuman, proyek itu mulai dikerjakan 15 Maret lalu dengan waktu 210 hari kerja. Namun, hingga saat ini proyek tersebut tak kunjung tuntas dan membuat warga cemas karena dampak alat berat. "Lihat saja jalan ini sekarang, hancur akibat dilintasi alat berat proyek itu,” kata Kepala Dusun Bangko Kiri, Sarifuddin, Senin (29/7).

Menurutnya, pembangunan turap ini semestinya memkirkan dampak bagi warga sekitar selain tujuan pembangunan turap yang jelas-jelas mengantisipasi abrasi tersebut. "Bahkan jalan ini juga banyak yang runtuh," jelasnya.

Senada disampaikan Penghulu Bangko Kiri, Nazwin, dirinya membenarkan hal tersebut. "Sebelumnya memang pihak Dinas PU Riau sudah menemui saya soal pembangunan turap itu, tetapi memang sepertinya apa yang saya sampaikan soal dampaknya tak mereka hiraukan.  


Bahkan, Penghulu itu juga mengaku kecewa dengan hasil pengerjaan proyek tersebut, Karena pihak kontraktor dan perusahaan pemenang tender dinilain tidak bertanggung jawab, akibatnya warga di daerahnya ini menjadi komplain akibat runtuhnya jalan tersebut.

Untuk itu, Azuwin meminta kepada Dinas PU Riau agar melakukan pengcekan ulang dan atas proyek tersebut. "Warga kita sudah sangat kecewa dengan adanya proyek itu, pasalanya malah aktivitas warga menjadi terganggu," tegasnya. (rep1)