Perencanaan Pembangunan Kawasan Kabupaten Rokan Hilir

Jumat, 17 Mei 2019

ADVERTORIAL ROHIL | 11 Mei 2019

BAGANSIAPIAPI - rohilonline.com - Kabupaten Rokan Hilir sudah mampu bangkit dari ketertinggalan. Kini telah pula sejajar dengan sejumlah kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari saling bersinerjinya pemerintah, DPRD dan masyarakat dalam membangun negeri  berjuluk "Seribu Kubah" ini.

"Kabupaten Rohil baru dilahirkan 19 tahun yang lalu. Sebagai kabupaten baru, tapi daerah ini sudah mulai bersaing dengan kabupaten dan kota lainya yang ada di Riau. Semua program yang dijalankan sudah bersinerji, dengan usia ke 16 tahun ini, pemerintah bersama masyarakat dan DPRD membawa negeri ini sejajar dengan kabupaten yang ada di Provinsi Riau," sebut Bupati Rohil H Suyatno.

Semua program pembangunan yang dilaksanakan dari bupati pertama, kedua dan ketiga, kini telah menampakkan hasil yang cukup memuaskan. Dimasa kepemimpinan kedua Bupati Rohil H. Suyatno,  dan Wakilnya Erianda, SE tentulah amat berat mengemban tugas dalam keseharian.

"Akan tetapi dengan kerjasama baik yang dijalankan bersama DPRD dan masyarakat, tidak terlepas pihak keamanan dalam hal menciptakan kondisi yang kondusif, sampai saat ini kabupaten Rohil selain pesat akan pembangunan kondisi masyarakatnya hidup rukun damai serta tidak pernah terjadinya gesekan," sambungnya.

Daerah ini memang tergolong sangat aman dan kondusif. "Ini tidak terlepas dari peran aktif semua pihak, tidak terkecuali jajaran Polres Rohil dalam menjaga kondisi di daerah ini. Ke depan, menciptakan dan mempertahankan kepercayaan terhadap masyarakat menjadi tugas pokok pemerintah. Semua ini dilakukan agar Rohil semakin jaya dan siap bersaing baik sumber daya manusia, pontensi daerah berupa serta sumber daya alam dapat mensejahterakan masyarakat," jelasnya.

*Peran Penting SKPD harus Ditingkatkan !

Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta untuk dapat mengalakan segala potensi yang ada. Pasalnya, letak geografis Bagansiapiapi dinilai sangat strategis dari segala aspek ekonomi, budaya, politik dan sosial. Hal ini dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat kedepanya.

"Saat ini roda pembangunan di daerah yang terkenal dengan hasil ikan memiliki nilai historis yang cukup tinggi dan, dikenal oleh berbagai daerah ini saya anggap sudah berkembang cukup pesat. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan itu," sebut Ketua DPRD Nasruddin Hasan.

Sambungnya, langkah awal yang harus dilaksanakan, disamping meneruskan pembangunan di segala infrastruktur sarana dan prasarana. Juga harus digalakan semua potensi yang ada, demi mengangkat kesejahteraan rakyat. "Kita sepakat dengan Pemkab Rohil untuk dapat meneruskan pembangunan sarana infrastruktur secara merata. Selanjutnya, setelah segala potensi digalakan tentu dapat membuka lapangan kerja. Namun demikian seluruh SKPD harus terus menggali potensinya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," pintanya.

Oleh karena itu, harapnya, lapangan kerja tersebut masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat hampir di seluruh daerah di Rohil. "Salah satunya seperti kecamatan Bangko, Pasir Limau Kapas, Sinaboi, Batu Hampar. Oleh karena kecamatan yang disebutkan tadi masih memiliki angka kemiskinan. Semua unsur masyarakat di Rohil tentunya tidak terlepas harus terus mendukung program yang jadi prioritas Pemkab terhadap pembangunan sarana prasarana infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di Rohil," jelasnya.

Hal ini dilakukan agar upaya untuk mencermati dan menjawab segala bentuk permasalahan di daerah-daerah terisolir dapat teratasi. "Sehingga dengan adanya pembangunan seperti ini, menjadikan kabupaten Rohil bisa berkembang seperti daerah-daerah lain. Program prioritas tersebutkan juga didukung oleh APBD Rohil tahun 2016. Oleh karena itu, saya hanya mengingatkan, program prioritas ini harus juga dikerjakan secara profesional," saran Ketua DPRD.

Sehingga masyarakat daerah terisolir juga merasakan dari imbas pembangunan sarana prasarana infrastruktur tersebut. Menurutnya, salah satu faktor penyebab utama terisolirnya suatu daerah diantaranya adalah sarana dan prasarana infrastruktur di kabupaten Rohil belum memadai. Hingga tidak mengherankan bila masalah infrastruktur dijadikan isu sentral di Kabupaten Rohil.

"Dari semua program pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan Pemkab Rohil, ternyata ada yang masih tetap dalam skala prioritas yakni soal pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Termasuk jalan dan jembatan Lintas Pesisir Pantai dan jalan tembus Sinaboi-Dumai. Isu sentral menjadi permasalahan pokok lainnya yaitu kualitas sumber daya manusia dan tingginya angka kemiskinan," urainya.

Sarana infrastruktur seperti transportasi misalnya, ternyata memang merupakan salah satu sektor penting dan strategis dalam konteks perbaikan dan peningkatan perekonomian yang ada didaerah-daerah. Pelaksanaan infrastruktur seperti sarana dan prasarana transportasi di Rohil ternyata memang belum sepenuhnya menjangkau diberbagai daerah. Terlebih di wilayah yang notabenenya di Pesisir Pantai yang menyebabkan kondisi daerahnya menjadi terisolir.

"Dan tentu gilirannya, untuk menjangkau daerah tersebut terpaksa harus mengunakan sarana transportasi angkutan laut dan sungai yang kondisinya sangat tergantung faktor alam seperti pasang surut air. Demikian juga halnya dengan infrastruktur listrik, pengairan dan irigasi dan air bersih yang ada di Rohil ternyata belum merata. Malah, kondisinya juga belum memadai. Dampak yang timbulkan dari daerah yang terisolir, tampaknya cukup merambat kesemua sektor yang ada," ungkap Nasruddin.

Salah satunya, daerah tersebut sulit berkembang yang gilirannya mempengaruhi terhadap kualitas sumber daya manusia. "Besar harapan kami, semua kebijakan dan program yang telah dijalankan Pemkab Rohil dapat didukung oleh semua elemen. Sehingga kebijakan dan program tepat pada sasaran yang telah ditentukan. Mudah-mudahan apa yang jadi keinginan kami (masyarakat) hendaknya dapat tercapai," harapnya. (Adveretorial Rohil/ri)