Mudik Lebaran, Dewan Ingat Warga Tentang Rumah Jangan Sampai Kosong

Senin, 04 Juli 2016

Jufrizan

BAGANSIAPIAPI - Budaya mudik lebaran sejauh ini menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat yang ada di Indonesia. Mudik sebagai tradisi keluarga yang terus dilakukan setiap tahunnya kendati harus memakai waktu dan uang yang tidak sedikit.

Walau demikian eforia berlebaran ditempat mudik juga harus berhati-hati. Selain mawas diri di perjalanan juga harus waspada ketika meninggalkan rumah, biasanya oknum menggunakam kesempatan ini untuk melakukan tindak kejahatan. Setiap tahunnya pasti ada rumah yang ditinggal mudik dibongkar maling, atau pemudik yang dirampok di jalan.

“Mudik itu identik sekali dengan masyarakat kita, terlebih untuk kita ini. Jika tidak mudik lebaran itu tidak akan terasa nikmat jadinya,” kata Jufrizan salah satu Anggota DPRD Rohil. Senin (4/7) di Bagansiapiapi

Ia juga menghimbau kepada masyarakat yang melakukan mudik lebaran untuk tetap memantau keadaan rumah. Atau memperkejakan tenaga paruh waktu guna menjaga rumah. Selain menghindari terjadinya tindak kejahatan, memperkejakan tenaga paruh waktu juga bisa menjaga rumah dari kemungkinan terjadinya sumber bencana. Seperti kebakaran dan lain sebagainya.

“Agar menikmati hari Idul Fitri itu lebih enak aman dan nyaman, semua itu harus dipersiapkan dengan seksama. Jangan asal berangkat saja, tidak melihat berbagai situasi yang ada nantinya malah akan menimbulkan kerugian nantinya, fenomena mudik diperkirakan akan tetap menjadi tradisi budaya yang berkaitan langsung dengan agama, jalinan erat budaya dan agama ini yang menciptakan sebuah hubungan sosial yang baik bagi masyarakat. Karena bertemu dengan keluarga besarnya,” tutup Jufrizan.(adv/DPRD)